Lebih Ngeri dari Corona, Kasus DBD di Indonesia Sebabkan Banyak Korban

- Rabu, 11 Maret 2020 | 11:20 WIB
Dokter memeriksa seorang balita yang terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (10/03/20). (ANTARA/Kornelis Kaha)
Dokter memeriksa seorang balita yang terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (10/03/20). (ANTARA/Kornelis Kaha)

Pada awal tahun 2020 ini, jumlah kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia melonjak drastis. Bahkan, korban meninggal akibat DBD di Indonesia mencapai 100 orang.

Sementara itu, total kasus DBD di Indonesia sendiri mencapai 16 ribu. Mirisnya, kasus DBD di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Kasus DBD 16.099 dengan jumlah kematian 100 untuk nasional," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, dilansir dari Antara, Senin (9/3/2020).

Nadia juga mengatakan bahwa hingga saat ini pemerintah juga sedang berusaha memastikan keperluan untuk DBD di berbagai wilayah tercukupi.

Adapun langkah yang sudah dilakukan pemerintah untuk penanganan DBD yaitu menyiagakan rumah sakit untuk antisipasi peningkatan kasus DBD. Selain itu, pemerintah juga terus memastikan bahwa cairan dan alat infus masih tersedia.

Saat ini, daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi adalah Kabupaten Sikka, NTT dengan total kasus mencapai 1.195 (10/3/2020). Jumlah pasien juga terus bertambah.

"Sampai siang ini jumlah korban DBD yang meninggal di Kabupaten Sikka bertambah menjadi 14 orang dari sebelumnya hanya 13 orang," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus, Selasa (10/3/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X