Meninggalnya Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, membuat para tokoh bangsa mengungkapkan bela sungkawanya. Pak Topo, begitu ia biasa dipanggil, dikenal sebagai sosok yang berdedikasi tinggi saat bekerja.
Berbagai penghargaan ia dapat saat menjalankan tugasnya mengabarkan bencana ke seantero negeri terus dijalankan walaupun sedang berjuang melawan kanker. Para tokohpun mengungkapkan duka dan doanya, pada pria kelahiran Boyolali dan lulusan Universitas Gajah Mada ini.
Presiden Joko Widodo mengungkapkan rasa dukanya atas meninggalnya Sutopo lewat media sosialnya. Jokowi bertemu langsung dengan Sutopo pada Oktober 2018 lalu, saat Sutopo bercerita ingin bertemu langsung denganya walaupun sering melihat Jokowi saat di lapangan.
"Dalam situasi krisis ketika tanggap darurat terjadi, almarhum Sutopo mampu menjadi jembatan penghiburan, membangun harapan di tengah korban bencana, dan membantu menentramkan masyarakat melalui fungsi kehumasan yang dijalankan dengan sangat baik," kata Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Almarhum Sutopo Purwo, kata Megawati, bukan hanya sosok humanis, tapi juga sosok yang setia menjalankan tugas meskipun dalam kondisi sakit. Sutopo adalah pejuang sosial kemanusiaan. "Karena itulah Pemerintah diharapkan dapat memberi penghormatan terbaik bagi pejuang kemanusiaan tersebut," lanjut Megawati.
Bukan hanya Presiden dan Mantan Presiden para menteri dan kepala daerapun mengungkapkan dukanya. "Sugeng kondur Pak Topo, doa kami menyertai panjenengan kondur menghadap Sang Khalik," tulis Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Koleganya di BMKG Taufan Maulana yang kini menjabat Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menceritakan jika sosok almarhum Sutopo Purwo Nugroho sebagai seorang teladan dan totalitas dalam bekerja
"Ia memang tekun mendalami sesuatu tidak setengah-setengah. "Pak Topo orang yang banyak membantu. BNPB juga stakeholder BMKG, BMKG urusan hulu BNPB hilir. Pak Topo setiap waktu berkoordinasi intensif kami terus bersinergi dengan BNPB," kata dia.
Sutopo menjalani perawatan di Guangzhou sejak 14 Juni 2019 terkait penyakit kanker paru-paru yang dideritany yang ia idap sejak awal tahun 2018. Namun, pada Minggu dini hari, Sutopo meninggal dunia.
