Amerika Serikat Kirim 1000 Prajurit Tambahan Ke Timur Tengah

- Selasa, 18 Juni 2019 | 16:36 WIB
Patrick M. Shanahan/www.defense.gov
Patrick M. Shanahan/www.defense.gov

Kondisi politk-keamanan Timur Tengah kembali memanas beberapa waktu belakangan. Terbaru, Amerika Serikat mengumumkan penambahan sekira 1.000 personil tentaranya ke Timur Tengah, sebagai respon atas kekhawatiran stabilitas keamanan di kawasan Teluk.

Selain adanya insiden penyerangan kapal tanker di Teluk Oman pada 12 Mei 2019 lalu, penambahan jumlah personil tentara Amerika Serikat kali ini juga tidak terlepas dari kian meningkatkan produksi pengayaan Uranium milik Iran.

Penjabat Menteri Pertahanan Amerika Serikat Patrick M. Shanahan mengatakan, penambahan 1.000 pasukan ini, untuk mendukung 1.500 pasukan yang sudah dikirim terlebih dahulu ke Timur Tengah. Langkah ini diambil Washington sebegai bentuk peringatan kepada Iran yang terus melakukan pengayaan uranium, serta serangan terhadap kapal tanker yang diduga dilakukan Iran. 

"Serang-serangan yang dilakukan Iran belakangan ini, memvalidasi informasi intelijen kami yang andal dan kredibel, yang khawatir dengan ancaman personel dan kepentingan Amerika Serikat di seluruh kawasan," jelas Shanahan, Senin (17/6).

Shananan memastikan prajurit yang dikerahkan ke Timur Tengah mendapat otoritasi untuk melakukan pertahanan dari berbagai asepk ancaman, darat, laut maupun udara.

Untuk diketahui, Iran melalui Juru Bicara Organisasi Atom Iran Behrouz Kamalvandi, mengklaim dalam waktu dekat Iran akan melampaui batasan jumlah Uranium yang disepakati bersama sebesar 300 Kg. "Kami telah meningkatkan empat kali lipat tingkat pengayaan Uranium. Sehingga, dalam waktu dekat kami akan melewati batasan 300 Kg," tukasnya.  

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X