Redam Kerusuhan Jayapura, Polisi dan Warga Papua Bakar Batu

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 18:30 WIB
Satgas Binmas Noken Polri menggelar tradisi membakar batu bersama warga dan tokoh masyarakat Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (30/8). (Polda Papua).
Satgas Binmas Noken Polri menggelar tradisi membakar batu bersama warga dan tokoh masyarakat Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (30/8). (Polda Papua).

Satgas Binmas Noken Polri menggelar tradisi bakar batu bersama warga dan tokoh masyarakat Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (30/8). Acara adat itu dilakukan demi memberikan rasa keamanan kepada masyarakat Pulau Cenderawasih. 

Kegiatan ini juga merupakan bentuk respons masyarakat Gome dalam menyikapi kerusuhan di Jayapura, Kamis kemarin. Kepala Posko Binmas Noken Polri, AKBP Bagiyo, memita warga tenang menyikapi konflik yang tengah bergejolak. 

"Saya imbau kepada seluruh masyarakat tidak lagi takut dan daerah ini sudah aman. Anak-anak bisa kembali lagi bersekolah seperti biasa dan mama-mama bisa berjualan kembali," kata AKBP Bagiyo dalam keterangan tertulis yang diterima INDOZONE

Binmas Noken Polri juga memberikan sejumlah bantuan kepada masyarkat, yakni berupa Al-Kitab, alat musik, alat kebersihan kepada pengurus gereja, dan paket sembako.

Sebagai informasi, bakar batu merupakan salah satu tradisi penting di Papua. Warga satu kampung menggelar masak makanan bersama untuk bersyukur, silaturahmi, hingga mengumpulkan prajurit perang. 

Tradisi itu dinamakan bakar batu karena benda tersebut digunakan sebagai bahan bakar memasak. Namun, ritual ini memiliki sebutan berbeda di setiap daerah atau suku, misalnya Kit Oba Isogoa dari Wamena, Gapiia (Paniai), atau Barapen (Jayawijaya).

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X