Ada Operasi Intelijen di Balik Tewasnya Jenderal Iran Qassem Soleimani

- Jumat, 10 Januari 2020 | 10:56 WIB
Warga Iran membawa foto mendiang Mayor Jenderal Qaasem Soleimani saat merayakan serangan misil Iran ke pangkalan koalisi militer pimpinan Amerika Serikat di Irak, Rabu (8/1/2020). (WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS)
Warga Iran membawa foto mendiang Mayor Jenderal Qaasem Soleimani saat merayakan serangan misil Iran ke pangkalan koalisi militer pimpinan Amerika Serikat di Irak, Rabu (8/1/2020). (WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS)

Serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan Komandan Pasukan Quds, Garda Pengawal Revolusi Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1/2020) lalu diyakini merupakan bagian dari operasi intelijen terencana.

Ya, dilansir Reuters, Jumat (10/1/2020), operasi intelijen penyerangan ini sudah dimulai sejak Soleimani tiba di Bandara Damaskus, Suriah, selama dalam penerbangan, hingga saat Soleimani tiba di bandara Baghdad, Irak.

Operasi ini dimulai ketika Soleimani tiba di Bandara Damaskus, Suriah dengan dikawal empat pengawal setianya dari Garda Revolusi Iran. Hari itu, Soleimani dijadwalkan terbang menuju Irak dengan menggunakan penerbangan Cham Wings.

Berbeda dengan penumpang lainnya, Soleimani dan pengawalnya tidak melalui terminal penumpang, melainkan langsung menuju tangga pesawat jenis Airbus A320 yang akan digunakannya, dengan menumpang mobil. Selain itu, mereka juga tidak terdaftar dalam manifesto penumpang.

-
Warga Iran membawa foto mendiang Mayor Jenderal Qaasem Soleimani. (WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS)

 

"Soleimani menghindari penggunaan pesawat pribadi, karena meningkatnya kekhawatiran akan keamanan dirinya," ujar sumber Otoritas Keamanan Irak kepada Reuters

Tiba di bandara Baghdad, kedatangan Soleimani diduga dikonfirmasi oleh agen intelijen lapangan yang beroperasi saat itu. Kedatangannya sekitar pukul 12.30 waktu setempat, Jumat (3/1/2020). Turun dari tangga, Soleimani dan rombongan disambut oleh Wakil Kepala Popular Mobilization Forces Irak Abu Mahdi Muhandis yang sudah menunggu. 

Tanpa melewati pemeriksaan Imigrasi, Soleimani langsung naik ke dalam mobil lapis baja bersama Muhandis. Sementara para pengawal di berada mobil kedua. Sejurus kemudian, drone Amerika Serikat melepaskan roket yang menghantam mobil yang membawa Soleimani keluar bandara. Ia dan Muhandis pun tewas.

Investigasi yang digelar oleh keamanan Irak, berfokus pada informan yang dicurigai berada di bandara Damaskus, Suriah dalam pesawat dan bandara Baghdad. Sejumlah informan ini yang dicurigai membantu melacak, menentukan dan mengonfirmasi keberadaan Soleimani.

-
Foto pemakaman Qassem Soleimani. (Fars News Agenc/WANA/Mehdi Bolourian via REUTERS)

 

Penasihat Keamanan Nasional Irak Falih al-Fayadh, pejabat Irak yang mendukung Iran, memimpin langsung investigasi ini. Hasilnya, Badan Keamanan Nasional mencurigai operasi intelijen yang membuat informasi sensitif kedatangan Soleimani 'bocor'.

Sejumlah orang diduga terlibat dan menjadi tersangka, di antaranya dua orang karyawan Cham Wings yang ditumpangi Soleimani, serta dua staf keamanan bandara Baghdad. Keempatnya belum diamankan dan diyakini bagian dari jaringan yang memasok informasi untuk Amerika Serikat.  

"Seorang mata-mata di bandara Damaskus dan satu (intelijen) lagi bekerja di pesawat. Petunjuk pertama mengenai Soleimani berasal dari bandara Damaskus. Kedatangan Soleimani dan detail konvoi kendaraannya diungkapkan 'pekerja' di bandara Baghdad," ungkap sumber tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:


 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X