Pecat M Taufik, Gerindra Singgung Kekalahan Prabowo Atas Jokowi di Pilpres 2019

- Selasa, 7 Juni 2022 | 14:38 WIB
Mohamad Taufik. (Dok. DPRD DKI Jakarta)
Mohamad Taufik. (Dok. DPRD DKI Jakarta)

Partai Gerindra mengungkap alasan pemecatan Mohamad Taufik sebagai kader. Selain tidak patuh pada partai, Gerindra memandang Mohamad Taufik telah berbohong kepada Majelis Kehormatan Partai (MKP).

Wakil Ketua Majelis Kehormatan Partai Gerindra, Wihadi Wiyanto, mengungkapkan bahwa pada 21 Februari 2022 lalu, pihaknya sudah memanggil Mohamad Taufik dalam sidang. Saat itu, MKP menanyakan apakah yang bersangkutan bakal mundur dan loyal kepada Partai Gerindra.

“Pernah kita tanyakan, kita sidang apakah saudara Taufik mundur dari Gerindra? Beliau mengatakan tidak, bahkan dia akan tetap dan loyal kepada Partai Gerindra,” kata Wihadi di DPP Partai Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2022).

Namun, manuver tetap dilakukan oleh Mohamad Taufik. Padahal sebelum sidang mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu pun sudah disumpah agar memberikan jawaban yang sebenar-benarnya.

Baca juga: Hunger Games Rilis Trailer Teaser 'Ballad Of Songbirds & Snakes' Pertama

“Jadi itu salah satu poin yang kita pakai bahwa dia melakukan kebohongan dalam sidang majelis,” katanya.

Wihadi mengungkap ketidakpatuhan Taufik terhadap Partai Gerindra. Hal itu terjadi saat dia mengemban jabatan sebagai Ketua  DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, namun di wilayahnya Partai Gerindra yang mengusung Capres-Cawapres, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno malah kalah dari pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.

Alasan lainnya adalah tidak punyanya kantor tetap DPD Partai Gerindra DKI Jakarta. Wihadi bilang, ketika di bawah kepemimpinan Taufik, kantor DPD Gerindra DKI Jakarta, berpindah-pindah.

“Salah satunya saat Pilpres 2019 itu DKI kalah, dia sebagai ketua DPD, dan pada saat itu menjabat sebagai ketua DPD tidak mempunyai kantor DPD, jadi kantornya pindah-pindah,” jelas dia.

“Kita partai besar masa kantornya pindah-pindah. Sedangkan DPD-DPD yang lain sudah mempunyai kantor, itu salah satu ketidakloyalannya,” tambah Wihadi.

Lebih jauh Wihadi menyampaikan jika pertimbangan lainnya Partai Gerindra memecat Mohamad Taufik lantaran ada kasus korupsi yang sedang melilitnya.

“Nah, kemudian juga ada beberapa kasus korupsi yang masih berjalan prosesnya dan diperiksa oleh KPK,” tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X