Atasi Masalah Stunting, Bulog NTT Siapkan Beras Fortifikasi

- Selasa, 12 November 2019 | 15:38 WIB
ANTARA
ANTARA

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi tertinggi dengan angka kekerdilan bayi atau bayi di bawah usia lima tahun. Angka kekerdilan atau stunting di NTT bahkan sampai mencapai 40,3 persen.

Melihat hal ini, Perum Bulog Divisi Regional Nusa Tenggara Timur (NTT), menegaskan bahwa pihaknya telah menyediakan beras yang mampu mengatasi serta mencegah terjadinya stunting atau kekerdilan.

Dilansir dari ANTARA, Kepala Perum Bulog Divre NTT, Eko Pranoto kepada Kepala Biro Ekonomi Setda NTT, Lery Rupidara di Kupang, mengatakan bahwa beras yang diberi nama beras fortifikasi itu saat ini sudah disiapkan oleh Bulog NTT.

-
ANTARA FOTO/ Kornelis Kaha

"Saat ini produksi beras fortifiikasi masih sedikit saja, karena memang masih dalam sosialisasi," ujarnya pada Selasa (12/11).

Eko mengatakan bahwa beras fortifikasi itu adalah beras penambah zat gizi mikro pada salah satu atau beberapa bahan pangan. Ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai gizi bahan pangan yang dibutuhkan oleh tubuh.

Eko juga menambahkan ketika mengonsumsi beras fortifikasi, maka vitamin dalam beras langsung terserap oleh tubuh. Dengan begini, masyarakat tak perlu membeli vitamin tambahan lagi.

-
Screenshoot/ANTARA

Adapun kandungan vitamin yang terdapat dalam beras fortifikasi ialah vitamin A, B1, B3,B12, Zat Besi, asam folat dan zinc dan bisa dikonsumsi oleh ibu-ibu yang sedang hamil.

Terkait dengan harga, beras fortifikasi ini dibanderol seharga Rp21 ribu per kilogramnya. Namun, Eko menyarankan agar masyarakat di NTT sebaiknya menggunakan beras jenis medium.

-
instagram/@gizimasyarakatkemenkes

"Saat ini harga Rp21 ribu itu karena jenis berasnya adalah beras Premium. Saya sedang usulkan agar jenis berasnya medium khusus untuk NTT," ungkap Eko.

Kepala Biro Ekonomi Setda NTT, Lery Rupidara mengungkapkan bahwa beras fortifikasi akan mendapatkan sambutan yang baik dari gubernur NTT. Ini karena keberadaan beras fortifikasi sesuai dengan program pemerintah NTT untuk mengentaskan masalah stunting di daerah tersebut.

"Kita sambut baik hal ini. Kebetulan memang masalah stunting di NTT sangat tinggi dan gubernur NTT dan wakilnya sedang mengentaskan masalah ini. Keberadaan beras ini sudah pasti akan mendapat dukungan dari gubernur," jelas dia.

Lery juga berharap, agar Bulog NTT segera menyiapkan lebih banyak beras tersebut untuk nantinya bisa disosialisasikan serta diluncurkan pada HUT NTT pada 20 Desember 2019.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X