Berbagai upaya dilakukan oleh banyak pihak untuk meminimalisir penyebaran virus corona. Salah satunya ialah dengan memberlakukan penjagaan agar tak sembarangan orang bisa masuk ke suatu wilayah.
Masyarakat Dukuh Kesongo RT 002 RW 001, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah memiliki cara yang unik untuk menjaga keamanan warga dari orang luar yang ingin masuk ke kawasan tersebut.
Portal masuk ke wilayah itu dijaga oleh dua orang warga yang mengenakan baju pocong. Cara ini diambil untuk membantu pemerintah, agar warga terutama anak-anak tak lagi keluar rumah di tengah pandemi corona.
"Itu kita mulai jam 7 malam sampai jam 9 malam. Penting anak tidak main ke luar karena masa libur sekolah," ujar seorang tokoh pemuda Desa Kepuh, Anjar Panca.
Namun, langkah penjagaan dengan pocong ini malah dihentikan. Pasalnya, kehadiran "hantu" penjaga ini bukannya membuat warga takut, melainkan penasaran hingga berkumpul untuk melihat pocong penjaga portal kampung ini.
"Tujuannya biar warga di rumah, tapi malah banyak warga yang menonton. Akhirny sepakat untuk sementara kita hentikan malah mengundang massa. Takutnya terjadi kesalahan,"sambungnya.
Anjar menuturkan, ia awalnya mendapat ide untuk menjadi pocong penjaga portal kampunh dari sebuah media Korea Selatan.
Sebelumnya, warga kampung mereka juga pernah memakai kostum pocong pada malam 1 Suro di tahun 2019. Foto pocong itu kemudian viral hingga diberitakan oleh media Korea Selatan, dengan artikel berjudul "Pencegahan Covid, Desa di Indonesia Sampai Dijaga Hantu Pocong".
Dari sinilah, Anjar dan warga lain kembali menggagas ide yang sempat viral, dengan tujuan agar warga tetap berdiam diri di rumah.
