Singapura Tutup Sekolah dan Tempat Kerja Selama Sebulan

- Sabtu, 4 April 2020 | 00:44 WIB
Seorang wanita mengenakan masker berjalan melewati rak-rak kosong di supermarket, Singapura. (Photo/REUTERS/Edgar Su)
Seorang wanita mengenakan masker berjalan melewati rak-rak kosong di supermarket, Singapura. (Photo/REUTERS/Edgar Su)

Demi mempertegas pencegahan penyebaran virus corona, pemerintah Singapura kini menutup sekolah dan tempat kerja selama sebulan. Pengumuman tersebut membuat warga bergegas membeli kebutuhan pokok untuk menambah persediaan di rumah.

Singapura pun tak menerapkan lockdown seperti yang dilakukan negara lain. Negara itu pun mendapatkan banyak pujian internasional selama dua bulan terakhir dalam memerangi virus corona.

“Kami telah memutuskan bahwa daripada pengetatan secara bertahap selama beberapa pekan mendatang, kami harus membuat langkah tegas sekarang, untuk mencegah peningkatan infeksi,” ujar Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.

Meski hal tersebut membuat antrean panjang di toko-toko di Singapura. Warga pun segera memborong semua produk makanan yang ada di supermarket.

“Saya bergegas ke sini sejam lalu karena teman-teman saya mengirim pesan tentang lockdown. Bahkan sekarang di supermarket, rak-rak sudah kosong. Jika tak ada pekerjaan dan tak ada makanan, ini sangat menyedihkan,” ujar Kim Melissa Hwang, yang mengaku dia baru kehilangan pekerjaan di restoran.

Di samping kebijakan tersebut, PM Lee menyatakan pemerintah pekan depan akan mengumumkan kebijakan bagi rumah tangga dan bisnis yang terkena dampak wabah tersebut.

Pemerintah Singapura telah mengumumkan langkah untuk mengatasi wabah itu setara dengan 11% produk domestik bruto (PDB) Singapura. Aturan tersebut akan berlaku mulai 7 April hingga 4 Mei.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X