Polda Metro Jaya nampaknya sedikit was-was dengan potensi penumpukan kendaraan saat musim arus balik lebaran dari seluruh wilayah masuk ke Jakarta terutama pada titik Tol Halim. Pasalnya, Gerbang Tol Halim hanya menyediakan 13 Gerbang.
"Yang kita khawatirkan adalah bahwa Gerbang Tol Halim dengan hanya 13 gardu tidak akan mampu menampung jumlah kendaraan yang bagaikan air bah akan masuk ke Jakarta," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Rabu (27/4/2022).
Meski begitu, Polda Metro Jaya sudah menyusun strategi untuk memecah potensi penumpukan kendaraan. Caranya dengan membuang kendaraan-kendaraan melalui pintu tol sebelumnya khususnya keluar melalui jalur pintu masuk tol.
"Skenario pertama adalah kita akan upayakan supaya para kendaraan yang di lajur kanan, yang harusnya dipakai dari Jakarta ke Cikampek itu dia bisa keluar. Kalau lajur kiri memang sudah pasti bisa ke luar kan ke Bekasi Barat. Kalau yang kanan dia tidak harus ke kiri dulu untuk bisa ke luar, dia bisa ke luar ngambil di jalur yang tadinya buat masuk sekarang dipakai buat keluar karena ditutup di ujung," beber Sambodo.
Jika cara tersebut tidak ampuh, polisi akan menutup arah Tol Cikunir dari arah Tol Layang MBZ. Artinya, pemudik yang turun dari Tol MBZ akan dialihkan ke Tol JORR.
"Semua harus ke luar di JORR. Pokoknya tidak turun ke bawah, tapi ke samping," kata Sambodo.
Selanjutnya yakni dengan cara mengaktifkan mobile card reader di pintu tol. Kemudian skenario terakhir yaitu dengan menggratiskan pintu tol Halim jika kepadatan mengular.
"Kalau memang antrean juga tetap sampai di lebih dari satu kilometer maka tol akan digratiskan. Nah yang jadi masalah tidak hanya Gerbang Tol Halim tapi juga dari Halim sampai Cawang," pungkas Sambodo.
