Denny Siregar Sebut Irjen Napoleon Mabok Agama Aniaya M Kece: Koruptor Sok Bela Agama

- Senin, 20 September 2021 | 19:27 WIB
Kolase foto Irjen Napoleon Bonaparte dan Denny Siregar. (Antaranews/Twitter)
Kolase foto Irjen Napoleon Bonaparte dan Denny Siregar. (Antaranews/Twitter)

Pegiat media sosial Denny Siregar turut mengomentari aksi Irjen Napoleon Bonaparte yang menganiaya Muhammad Kece dengan dalih membela agama.

Menurut Denny, Napoleon mabok agama dan tidak sadar akan perbuatannya menerima suap Rp7,2 miliar dari Djoko Tjandra untuk menghapus red notice terpidana kasus Bank Bali itu.

"Beginilah kalo mabok agama, jadi gak humanis. Nabi pasti malu lihat umatnya kayak gini. Apalagi masuk penjara krn korupsi," cuit Denny di Twitter pada Senin (20/9/2021).

"Ga usah sok bela agama, bela Tuhan segala, pak. Kamu dapet duit suap dr tersangka koruptor aja itu sudah menghina Tuhan dan agama," tambah Denny pada cuitannya yang lain.

-
Cuitan Denny Siregar terkait ulah Irjen Napoleon menganiaya Muhammad Kece.

Sebelumnya, tindakan Napoleon menganiaya dan melumuri Muhammad Kece dengan tinja dinilai sebagai bentuk cari perhatian (caper).

Penilaian tersebut disampaikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Andi Rian Djajadi, Senin (20/9/2021).

Andi menilai demikian justru setelah Napoleon menyampaikan surat terbuka kepada publik terkait alasannya menganiaya Kece. Dengan alasan membela agama, Napoleon seolah mendapat pembenaran atas apa yang dilakukannya.

Dalam surat terbukanya, Napoleon menyatakan bahwa ia menganiaya Kece karena tak terima keyakinannya dihina. Tak cuma itu, Napoleon juga menganggap tindakannya sebagai bentuk tindakan tegas dan terukur.

-
Muhammad Kece babak belur dihajar Irjen Napoleon Bonaparte. (ist)

"Siapa pun bisa menghina saya, tapi tidak terhadap Allah ku, Al Quran, Rasulullah SAW dan akidah Islam ku, karenanya saya bersumpah akan melakukan tindakan terukur apapun kepada siapa saja yang berani melakukannya," kata dia.

Adanya dalih Napoleon dalam surat terbuka yang disampaikannya ke publik, tidak akan memengaruhi proses penyidikan terhadapnya.

"Surat terbuka tak pengaruh pada proses penyidikan," kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian Djajadi.

Menurut Andi, Napoleon melumuri bagian wajah dan tubuh Kece dengan tinja. Diduga, tinja yang dipakainya untuk mengotori Muhammad Kece adalah tinjanya sendiri yang sudah ia siapkan dari kamarnya.

Dalam melancarkan perbuatannya, Napoleon bekerja sama dengan narapidana lainnya. Dalam hal ini, narapidana yang lain dimintanya untuk memegangi Kece agar ia bisa melumuri Kece dengan tinja.

"Kotoran manusianya sudah disiapkan di dalam kamar NB (Napoleon Bonaparte)," terang Andi Rian.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X