Antisipasi Karhutla, BPBD Kalsel Dorong Daerah Bangun Embung

- Senin, 31 Mei 2021 | 12:21 WIB
Bupati Tapin, HM Arifin Arpan pantau bendungan Tapin . (Antaranews Kalsel/Istimewa)
Bupati Tapin, HM Arifin Arpan pantau bendungan Tapin . (Antaranews Kalsel/Istimewa)

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan Mujiyat mengatakan bahwa pihaknya mendorong pemerintah kabupaten dan kota untuk membangun embung. Hal tersebut dilakukan agar mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah masing-masing.

Mujiyat yang dihubungi Antara via telepon seluler dari Banjarmasin, Senin (31/05), mengatakan bahwa saat ini pembangunan embung itu sudah dilakukan di beberapa daerah, terutama di wilayah ring satu antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti di sekitar Bandara Syamsuddin Noor.

"Sudah ada beberapa titik pembangunan embung di sekitar Bandara Syamsuddin Noor, termasuk irigasinya yang diharapkan akan membantu upaya penanganan dan pencegahan kebakaran lahan di daerah rawan tersebut," katanya, seperti dilansir Antara.

Selain itu, ia mengatakan bahwa embung juga telah dibangun di Kota Banjaramsin dan Kiram. Di Kabupaten Tapin juga baru selesai dibangun bendung, yang diharapkan bisa membantu menampung air untuk pemadaman saat terjadi kebakaran.

"Secara bertahap, embung-embung tersebut juga bisa dibangun di daerah, khususnya yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Selanjutnya, pada Mei ini, ia mengatakan bahwa Kalsel sudah masuk musim kemarau, kecuali wilayah selatan, yaitu Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu yang masih terjadi hujan.

Untuk mencegah dan sebagai upaya melakukan mitigasi kebakaran lahan, BPBD mempersiapkan untuk penetapan siaga karhutla di seluruh wilayah Kalsel.

Mujiyat menyebut, sesuai ketentuan, untuk penetapan siaga karhutla tingkat provinsi, harus ada dua daerah yang mengajukan, selanjutnya pemprov akan menetapkan siaga bencana secara menyeluruh.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini, baru Kabupaten Tapin yang ditetapkan siaga bencana, sedangkan Kabupaten Banjar dan Barito Kuala, telah mengajukan dan sedang dalam proses untuk penetapan SK.

Ditargetkan Juli nanti pemprov sudah menetapkan siaga bencana bagi seluruh daerah, karena diprediksi pada Agustus sudah menjadi puncak kemarau.

"Alhamdulillah tidak ada kebakaran hutan dan lahan, masih nol. Kami berharap kondisi ini tetap terjaga hingga musim kemarau berakhir, melalui upaya yang telah disiapkan seluruh pihak terkait, ucapnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X