Sekelompok orang pendukung Habib Rizieq Sihab (HRS) melakukan aksi unjuk rasa berujung ricuh di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tasikmalaya, Senin (12/7) siang, hingga merusak mobil polisi.
Akibat kejadian tersebut, polisi telah mengamankan 31 orang pendemo. Dari sebagian orang yang melakukan aksi kericuhan tersebut diketahui masih dibawah umur.
Polres Tasikmalaya menjelaskan bahwa massa aksi unjuk rasa menuntut pembebasan HRS di Kejaksaan Negeri merupakan pengangguran, anak punk hingga kelompok bermotor.
"Kami dalami ternyata mereka sebagian adalah pengangguran, ada anak punk ada anak genk motor," kata AKP Hario Prasetyo Seno, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya.
Seperti yang diketahui, ratusan massa yang melakukan aksi unjuk rasa pada Senin (12/7) bukan hanya berasal dari Tasikmalaya.
Namun banyak juga yang berasal dari beberapa kota di sekitar Kabupaten Tasikmalaya.
Polisi saat ini masih mendalami siapa saja pelaku perusakan terhadap kendaraan polisi. Mereka yang diamankan masih dimintai keterangan terkait aksi kericuhan.
Baca juga: Ngeri! Hampir 70 Orang di India Tewas Tersambar Petir Dalam Sehari
"Kami masih dalami terus siapa saja yang terlibat dalam perusakan kendaraan dinas polisi," jelas Hario.
Terkait kejadian tersebut, Ormas Keagaman di Tasikmalaya sangat menyayangkah hal itu dan mengutuk tindakan anarkis unjuk rasa tersebut.
Ketua NU Kabupaten Tasikmalaya, Atam Rustam menyebutkan ormas mendukung penuh kepolisian mengusut tuntas dan penegakan hukum atas aksi anarkis tersebut.
