Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Leon Alvinda Putra, menanggapi tuduhan dan 'serangan' yang diarahkan padanya usai postingan kritik di akun Instagram BEM UI terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Di Twitter, nama Leon Alvinda Putra sempat menjadi trending topic karena postingannya pada 2013 saat mengunjungi Istana Negara atas undangan Ani Yudhoyono mendadak jadi pembahasan.
Kapan ke Istana lagi dek @Leon_Alvinda ? pic.twitter.com/rAueQIkvvm
— Dede Budhyarto (@kangdede78) June 29, 2021
Leon dituduh pro kepada kubu Susilo Bambang Yudhoyono atau Cikeas hingga vokal mengkritik Presiden Jokowi. Leon pun memberikan klarifikasinya dan membantah jika kritik ters
"Saya ingin meluruskan, saya waktu itu masih kelas 2 SMP jadi saya mengikut lomba di tingkat Provinsi Jawa Tengah karya tulis dan penyuluhan di bidang sanitasi saat itu saya juara tiga dan terpilih sebagai duta sanitasi Jawa Tengah kemudian kita ikut jambore sanitasi nasional," ujar Leon kepada Indozone.
"Lalu setelah itu dikukuhkan di Istana Negara jadi tidak benar jika tuduhan terkait postingan di istana negara dikaitkan dengan kritik kami pada presiden," tambah Leon.
Leon juga mengungkapkan hasil pembicaraan pasca BEM UI dipanggil oleh pihak Rektorat UI terkait postingan Instagram yang menjuluki Jokowi sebagai King of Lip Service.
"Ditanya kenapa harus menaikkan postingan itu dasarnya apa, apakah bisa di take down kami bilang tidak bisa dan dibilang akan dibahas sesuai peraturan universitas tapi tidak jelas peraturan yang mana," tutupnya.
