Komunitas Ojek Online Tegaskan Tidak Terlibat dengan Rencana unjuk Rasa PPKM 24 Juli

- Jumat, 23 Juli 2021 | 23:54 WIB
Ilustrasi. Suasana demo Ojol di silang Monas Jakarta, Rabu (15/1/2020). (photo/INDOZONE/ilustrasi)
Ilustrasi. Suasana demo Ojol di silang Monas Jakarta, Rabu (15/1/2020). (photo/INDOZONE/ilustrasi)

Komunitas ojek online yang tergabung dalam Persatuan Driver Gojek Indonesia (PDGI) menegaskan tidak terlibat rencana unjuk rasa penolakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"PDGI tidak ada niat ikut serta mengenai beredarnya kabar seruan aksi nasional. Selain merasa tidak perlu ikut berpolitik, kami memilih fokus mencari nafkah untuk keluarga ketimbang demonstrasi," kata Pendiri PDGI Jefry Supriyadi, Jumat  (23/7) dikutip dari ANTARA.

PDGI, lanjutnya, juga tidak pernah sama sekali menyerukan aksi unjuk rasa yang disebut-sebut akan dilaksanakan pada 24 Juli 2021.

Pernyataan yang sama juga dilontarkan oleh Ketua PDGI Bekasi Mardian mengatakan ojek online tersebut sama sekali tidak ikut berpolitik dan hanya fokus mencari nafkah di bawah perusahaan aplikasi Gojek Indonesia.

Baca juga: Usai Cek Obat Terapi COVID-19 Kosong di Apotek, Presiden Jokowi Langsung Telepon Menkes

"Bukan organisasi yang di luar sana mencoba mengatur pemerintah seakan-akan dirinya mampu," katanya.

Terkait beredarnya poster seruan aksi, benar atau tidak belum bisa dibuktikan. Dia menyakini ada pihak yang menyebar isu dan melibatkan nama ojek online.

Ia mengakui jumlah mitra ojek online termasuk taksi online cukup banyak sehingga sulit mengontrol satu per satu. PDGI hanya menjaga dari sisi komunitas dan melakukan koordinasi berdasarkan wilayah operasi.

Jika ada yang ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa tersebut, maka PDGI tidak bertanggung jawab bila terjadi sesuatu.

Senada dengan itu, Grab menegaskan tidak ikut-ikutan aksi yang bertajuk 'Jokowi End Game' pada 24 juli besok.

"Bersama ini kami tegaskan Grab tidak terlibat sama sekali dalam gerakan ini di mana penyertaan logo perusahaan dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, dalam pernyataan tertulis, Jumat (23/7).

Pihaknya menyebut Ojol yang dinaungi Grab, disebut mereka sebagai mitra, tak boleh terlibat provokasi perusakan. Bila ada mitra Grab yang tetap ikut aksi tersebut, mitra Grab tersebut harus mempertanggungjawabkan sikapnya secara pribadi.

"Sikap dan opini yang diungkapkan oleh mitra pengemudi dan pengiriman Grab seluruhnya bersifat pribadi dan tidak mencerminkan opini atau sikap Grab sebagai perusahaan," kata Ridzki.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X