Survei yang dilakukan Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak naik ataupun turun alias stagnansi.
Hasil survei SMRC dalam simulasi survei pada 43 nama calon presiden Prabowo memperoleh elektabilitas 19,7 persen, Ganjar 19,2 persen. Sementara Anies Baswedan diperingkat ketiga sebesar 13,5 persen.
Direktur Eksekutif SMRC Sirojuddin Abbas mengatakan, terlihat dari simulasi 43 nama calon presiden, dari tiga nama yang berada di tiga besar, Prabowo mengalami stagnansi suara dalam 2 tahun terakhir.
"Dari 3 nama ini dukungan terhadap pak prabowo ini stagnan dalam dua tahun terakhir. Kita melihat Maret 2020 19,5 persen, tertinggi 21,8 pada Oktober 2020, turun lagi 20 persen pada maret 2021, 21,5 pada mei lalu menurun 18,1 persen pada September 2021 lalu menguat lagi saat ini 19,7 pada Desember 2021," ujarnya dalam pemaparan, Selasa (28/12/2021).
Dalam simulasi survei cepres 15 nama secara tertutup, Prabowo mendapat elektablitas 22,7 persen dan Ganjar 22,5 persen. Simulasi ini, tren dalam dua tahun terakhir dalam simulasi ini juga Prabowo elektabilitasnya masih stagnan.
Berbeda dengan Ganjar Pranowo, tren elektabilitas Ganjar justru kenaikannya sampai 100 persen. Baik itu dalam simulasi 43 persen, ataupun simulasi dengan 15 nama.
“Sementara Ganjar Pranowo kenaikannya sampai 100 persen,” tegas Sirojuddin.
Di sisi lain, menurut Sirojuddin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut mengalami kenaikan tren elektabilitas. Hanya saja
angkanya tak secepat kenaikkan yang dialami Ganjar.
“Pak Anies juga mengalami peningkatan, tetapi kenaikannya tidak secepat dan tidak setinggi Ganjar," paparnya.
Sekedar informasi survei SMRC melakukan survei wawancara tatap muka pada 8-16 Desember 2021. Jumlah responden dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 2420 responden.
Dengan 2062 responden yang dapat diwawancarai secara valid. Serta margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
