Seorang ilmuwan penyakit menular Inggris mengklaim bahwa varian Delta dari virus corona baru, yang pertama kali ditemukan di India, 60 persen lebih menular daripada varian Alpha.
Dikutip dari Reuters, Ferguson, seorang sarjana di Imperial College London mengatakan bahwa virus varian Delta secara bertahap menyebar di Inggris.
Perdana Menteri Inggris Johnson menyatakan karena penyebaran virus varian Delta yang cepat menular, Inggris harus menunda membuka penguncian untuk mencegah penularan.
"Minggu lalu, kami memiliki bukti bahwa virus varian Delta 30% hingga 100% lebih menular daripada virus varian Alpha dan kami pikir 60% mungkin merupakan perkiraan terbaik," kata Ferguson.
Ferguson juga mengatakan bahwa varian tersebut menunjukkan bahwa jika gelombang ketiga terjadi di Inggris mungkin tidak kalah dengan gelombang kedua yang disebabkan oleh virus varian Alpha yang pertama kali ditemukan di Kent, Inggris tenggara, musim dingin lalu.
Namun, Ferguson percaya bahwa jumlah kematian mungkin lebih rendah karena vaksin memiliki efek perlindungan yang kuat. Tetapi masih sangat mengkhawatirkan. Namun juga masih banyak ketidakpastian.
