Ekonom Faisal Basri menyoroti maraknya Warga Negara Asing asal China yang masuk ke Indonesia saat rakyat dilarang mudik Lebaran.
Melalui akun Twitter @FaisalBasri, Kamis (6/5/2021), Faisal menulis kicauan panjang berisi analisisnya mengenai dampak dari kondisi ini.
"Dari Barat sampai Timur berjajar pekerja China," tulisnya.
Dari Barat sampai Timur berjajar pekerja China.
— Faisal Basri (@FaisalBasri) May 6, 2021
Faisal juga mengungkap data pengangguran di Indonesia. Pada Februari 2021 lalu, tercatat bahwa pengangguran tertinggi didominasi oleh kaum muda.
"Pada Februari 2021, pengangguran tertinggi adalah pada kelompok usia muda (15-24 tahun), yaitu 18,03%, naik dari 16,31% pada Februari 2020," tulisnya.
Pada Februari 2021, pengangguran tertinggi adalah pada kelompok usia muda (15-24 tahun), yaitu 18,03%, naik dari 16,31% pada Februari 2020.
— Faisal Basri (@FaisalBasri) May 6, 2021
"Penganggur lulusan SMK tertinggi (11,45%), menyusul SMA (8,55%), Universitas (6,97%)), dan Diploma I/II/III (6,61%)," sambung Faisal.
Penganggur lulusan SMK tertinggi (11,45%), menyusul SMA (8,55%), Universitas (6,97%)), dan Diploma I/II/III (6,61%).
— Faisal Basri (@FaisalBasri) May 6, 2021
Menurut Faisal, para anak muda yang menganggur menjadi sasaran empuk bagi para teroris. Kondisi ini membuat mereka akan mudah direkrut.
"Jadi penganggur kian muda dan berpendidikan relatif tinggi. Mereka sasaran empuk direkrut jadi teroris," tulis Faisal.
Jadi penganggur kian muda dan berpendidikan relatif tinggi. Mereka sasaran empuk direkrut jadi teroris.
— Faisal Basri (@FaisalBasri) May 6, 2021
Faisal pun mengingatkan soal fenomena Arab Spring.
"Semua negara yang bergejolak di Timur Tengah (Arab Spring) berciri sama: penganggur usia mudanya sangat tinggi," tulis dia.