Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda ingin Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) batalkan wacana alokasi anggaran Rp6,5miliar untuk renovasi ruang kerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim dengan dalih sebaiknya lakukan penghematan.
"Belum urgen, belum perlu, saya setuju semangatnya di penghematan. Kalau belum kontraktual, saya kira dibatalkan saja," kata Huda, Sabtu (11/9).
Huda menyebut, saat ini melakukan renovasi ruang kerja dan ruang rapat gedung A bukanlah hal penting karena masih bisa dipakai meski belum melakukan renovasi.
"Saya kira belum perlu, nggak urgen menurut saya. Setahu saya kantor kementerian masih cukup lah nya untuk dipakai walaupun belum direnov dalam tempo lama," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) berencana akan melakukan renovasi ruang kerja Nadiem Makarim selaku Mendikbudristek dengan total biaya yang menyentuh Rp5 miliar lebih.
Wacana itu terlihat dalam situs lpse.kemdikbud.go.id yang menyebutkan penataan ruang kerja dan ruang rapat gedung A. Nilai pagu paket sebesar Rp 6.500.000.000 dan Nilai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) mencapai Rp5.391.858.505.
Menurut Kemendikbudristek, renovasi pada keseluruhan lantai 2 Gedung A Kemendikbudristek adalah tindak lanjut dari Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 soal pengamanatan penggabungan unsur riset dan teknologi ke dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Renovasi yang dilakukan pada keseluruhan lantai dua Gedung A Kemendikbudristek yang dilakukan bukan untuk ruangan menteri, tetapi keseluruhan lantai," kata pelaksana tugas Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto, Jumat (10/9).
Anang menyebut, renovasi dilakukan guna menyiapkan ruangan bagi pejabat baru dengan tim kerjanya, sekretariat tata usaha pimpinan, ruangan menteri, dan ruang kerja staf khusus menteri.
