Sosok Rionaldo Raturoma yang Dibunuh dan Dibakar KKB Papua, Komnas Ham Bungkam

- Selasa, 24 Agustus 2021 | 11:30 WIB
Kiri: Rionaldo Raturoma dibunuh KKB (Facebook) / Kanan: Evakuasi korban KKB (Dok. Satgas Nemangkawi)
Kiri: Rionaldo Raturoma dibunuh KKB (Facebook) / Kanan: Evakuasi korban KKB (Dok. Satgas Nemangkawi)

Salah seorang korban tewas yang merupakan korban kebiadaban KKB Papua baru-baru ini adalah pria bernama Rionaldo Raturoma.

Dia dibunuh dan dibakar oleh diduga KKB pimpinan Tenius Gwijangge. Rionaldo Raturoma dibunuh bersama dengan Dedi Imam Pamuji.

Keduanya merupakan karyawan PT Indo Mulia Baru. Rio Raturoma dan Dedi awalnya diminta untuk mengantar sekelompok warga ke lokasi tertentu pada Minggu (22/8/2021).

Saat tiba di lokasi, KKB membunuh dan membakar jasad keduanya beserta kendaraan milik perusahaan. Akibat perbuatan keji ini, jasad keduanya sampai tidak bisa diidentifikasi.

"Aksi yang dilakukan KKB sudah di luar batas perikemanusiaan," ucap Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.

Dilihat dari unggahan Facebooknya, Rio Raturoma berasal dari Jayapura, namun sering berpindah tempat. Dia diketahui pernah ke Manado juga.

-
Rionaldo Raturoma dibakar KKB Papua (Facebook)

Rio Raturoma diduga menempuh pendidikan menengah di SMAN 1/414 Jayapura. Rio memiliki dua orang anak yang kini kehilangan sosok ayah gara-gara kekejaman KKB Papua.

Ucapan berdukacita pun ramai mengalir di akun Facebook pria yang beragama Kristen tersebut.

Sementara itu, Franz Korwa seorang aktivis dan Tokoh Papua heran kenapa Komnas HAM tidak bersuara dengan pembunuhan keji oleh KKB Papua tersebut.

-
KKB Papua bunuh dan bakar dua pekerja (Istimewa)

Padahal, biasanya Komnas HAM lantang menentang operasi militer memberantas teroris KKB Papua dengan alasan kemanusiaan.

"Kita sadar bahwa upaya TNI-Polri kerap dibatasi oleh berbagai kepentingan lembaga/organisasi yang berlindung dibalik 'tembok' hak asasi manusia. Sehingga Komnas HAM perlu melakukan kajian khusus terkait penanganan kelompok bersenjata yang terus menghantui masyarakat di Papua," ujarnya, dikutip Selasa (24/8/2021).

"Hanya memang tidak semudah itu, aparat selalu dibenturkan dengan berbagai keterlibatan dari lembaga/organisasi HAM yang ada kepentingan lain. Peran Komnas HAM dalam menangani kasus seperti ini perlu dipantau, karena sampai sekarang saja belum ada pernyataan terkait, setidaknya sudah ada tindakan yang harus disampaikan ke publik," tambah Franz.

"Jika lembaga/organisasi HAM harus juga terbuka dengan kondisi yang terjadi saat ini, kalau tidak peran lembaga/organisasi HAM justru ditandai sebagai komplotan yang mendukung aksi kekerasan bagi pihak kelompok separatis atau kriminal" pungkasnya.

Jenazah korban masih diperiksa

Kasatgas Humas Satgas Nemangkawi Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan saat ini jenazah kedua korban diperiksa secara medis di RSUD Dekai untuk keperluan penyelidikan.

Halaman:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

X