Bantu Penanganan Bencana Jatim, BNPB Alokasikan Dana Siap Pakai Sebesar Rp1 Miliar

- Minggu, 11 April 2021 | 19:24 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Doni Monardo (kedua kanan) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat meninjau salah satu lokasi terdampak gempa bumi (Antara)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjend TNI Doni Monardo (kedua kanan) bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kiri) saat meninjau salah satu lokasi terdampak gempa bumi (Antara)

Sebesar Rp1 Miliar dana siap pakai rencananya akan dikucurkan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna penanganan dampak bencana gempa bumi yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Timur.

Dilansir Antara, Kepala BNPB Letjend Doni Monardo mengatakan bahwa dana yang disiapkan tersebut, akan disalurkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Nantinya, dana itu akan disalurkan ke masing-masing daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur.

“Kami akan menyalurkan dana siap pakai untuk membantu dapur lapangan sebesar Rp1 miliar. Akan disalurkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui BPBD,” kata Doni di Ampelgading, Minggu (11/4/2021).

Selain menyiapkan bantuan dana sebesar Rp1 miliar, BNPB juga telah menyiapkan langkah lain mengenai rumah warga yang rusak sedang dan ringan. Pembangunan bisa dilakukan secara swakelola, dengan pendanaan yang diajukan ke BNPB.

Doni menjelaskan bantuan untuk pembangunan rumah tersebut, bisa diperoleh dengan cara pemerintah daerah mengajukan pendanaan kepada BNPB dengan menyertakan nama dan alamat warga, termasuk Nomor Induk Kependudukan (NIK).

"Itu bisa dibangun secara swakelola. Sebelum diusulkan, pemerintah daerah harus mencantumkan daftar nama di desa atau kelurahan,” kata Doni

Jumlah bantuan untuk pembenahan rumah yang terdampak gempa Malang tersebut berbeda-beda, tergantung tingkat kerusakan. Untuk rumah yang rusak berat, pemerintah pusat menyiapkan dana stimulan Rp50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan sebesar Rp10 juta.

Doni menambahkan untuk rumah yang mengalami rusak berat, juga akan mendapatkan bantuan tenaga dari unsur TNI/Polri, serta Kementerian PUPR, untuk melakukan pembangunan. Ia mengharapkan, perbaikan rumah dengan kerusakan sedang dan ringan bisa dilakukan secepat mungkin.

Dalam kesempatan itu, Doni mengingatkan bahwa pantai selatan Jawa termasuk salah satu wilayah yang berisiko tinggi terkena gempa. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang.

Program pelatihan terkait langkah antisipasi bencana yang telah dilakukan oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota yang dibantu BMKG, BNPB serta Basarnas didukung TNI dan Polri harus lebih sering dilakukan.

"Bukan untuk membuat warga panik, tetapi ini bagian dari kesiapsiagaan dan kewaspadaan kita," ujar Doni.

Doni berharap warga yang tinggal di kawasan rawan bencana, harus mendapatkan pelatihan dan edukasi agar bisa mempersiapkan diri pada saat terjadi bencana.

“Kewaspadaan, kesiapsiagaan masyarakat harus dibangun dari masyarakat sendiri. Kepemimpinan kepala desa, ketua RT, RW ini penting, sehingga bisa mengajak masyarakat lebih siap menghadapi risiko yang terjadi," kata Doni.

Diinformasikan sebelumnya, gempa berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu, (10/4/2021). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami dan getaran gempa dirasakan hingga beberapa wilayah di Jawa Timur.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X