Epidemiolog Khawatir Program Vaksinasi Terganggu karena 100 Juta Dosis Vaksin Terhambat

- Jumat, 9 April 2021 | 11:53 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID19. (Foto: ANTARA Setpres-Muchlis Jr)
Ilustrasi Vaksin COVID19. (Foto: ANTARA Setpres-Muchlis Jr)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, ada 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang terhambat kedatangannya ke Indonesia pasca adanya embargo dari beberapa negara produsen vaksin.

Mengenai hal tersebut, Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan, terhambatnya 100 juta dosis vaksin Covid-19 ke Indonesia bisa mengganggu laju vaksinasi yang ada.

“Itu akan mengganggu laju vaksinasi kita, karena namanya keberhasilan program vaksinasi,” kata Dicky saat dihubungi Indozone, Jumat (9/4/2021).

Menurut Dicky keberhasilan vaksinasi dasar utamanya adalah ketersediaan vaksin yang ada. Jika tidak terjamin maka kemungkinan besar program akan terganggu.

“Kalau itu tidak bisa terjamin terganggu suplainya tentu akan mengganggu program vaksinasi nasional kita,” tegasnya.

BACA JUGA: 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Terhambat ke Indonesia, Tak Pasti Jadwal Kedatangannya

Disisi lain, Dicky mengingatkan vaksinasi bukanlah salah satu exit strategy pandemi Covid-19. Namun, strategi testing, tracing dan isolasi tak boleh dilupakan.

“Oleh karena itu penting untuk memahami bahwa vaksinasi itu salah satu strategi exit pandemi bukan satu satunya atau solusi ajaib yang sangat mendasar adalah testing tracing dan isolasi karantina,” tandasnya.

Sebelumya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada 100 juta dosis vaksin Covid-19 yang terhambat kedatangannya ke Indonesia pasca adanya embargo dari beberapa negara produsen vaksin.

“Jadi ada 100 juta dosis vaksin yang sampai sekarang menjadi agak tidak pasti jadwalnya,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (8/4/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X