Pegiat media sosial Denny Siregar turut mengomentari kasus tembak mati enam laskar FPI pendukung Rizieq Shihab di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12/2020).
Denny menulis sejumlah cuitan di Twitter untuk menanggapi kasus tersebut.
Salah satunya menyebut "Kadrun kok ngamuk2 sih 6 orang anggota FPI pada mampus di tangan @DivHumas_Polri? Harusnya kan gembira krn mereka skrg ketemu 72 bidadari. Mereka dimudahkan jalannya, harus pada pesta dong bukannya caci maki."
Kadrun kok ngamuk2 sih 6 orang anggota FPI pada mampus di tangan @DivHumas_Polri ?
— Denny siregar (@Dennysiregar7) December 7, 2020
Harusnya kan gembira krn mereka skrg ketemu 72 bidadari. Mereka dimudahkan jalannya, harus pada pesta dong bukannya caci maki..
????????
Kemudian, Denny juga menyinggung soal perbedaan versi kronologi antara versi FPI dengan versi polisi.
"Pengennya mereka sih gini...Polisi dipepet mobilnya, ditembakin, trus mereka keluar pake katana dan clurit, lalu polisi menyambut mereka dengan senyum lebar dan kasih kado dengan pita merah. Kalo polisinya yang tewas, "Ah, itu sudah resiko tugas.." Imut banget ya ?" cuitnya.
Pengennya mereka sih gini...
— Denny siregar (@Dennysiregar7) December 8, 2020
Polisi dipepet mobilnya, ditembakin, trus mereka keluar pake katana dan clurit, lalu polisi menyambut mereka dengan senyum lebar dan kasih kado dengan pita merah.
Kalo polisinya yang tewas, "Ah, itu sudah resiko tugas.."
Imut banget ya ?
Denny juga membagikan karangan bunga berisi dukungan kepada Polri atas nama dirinya.
"Bravo Polri sudah kirim 6 kader FPI ketemu 72 bidadari markibong." katanya pada karangan bunga itu.
Tanggapan Polri
Polda Metro Jaya mengklaim memiliki barang bukti yang kuat dan menyebut bahwa pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) membawa senjata api dan sempat digunakan untuk melawan polisi.
"Statement Munarman FPI tidak pernah membawa senjata api, bukti kepemilikan senjata sudah jelas bahwa si pelaku ini memiliki senjata itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat dihubungi Indozone, Selasa (8/12/2020).
Yusri tidak membeberkan secara jelas prihal bukti-bukti itu. Sebab, dia menyebut pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti lain terkait kepemilikan senjata api tersebut.
"Buktinya ada, masih didalami semua, masih dilakukan penyelidikan. Pada saatnya akan kita sampaikan," ungkap Yusri.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis memerintahkan jajarannya untuk melakukan peningkatan pengamanan.