Jokowi Akui Data Penyaluran dan Penerima Bansos Tidak Sinkron

- Selasa, 19 Mei 2020 | 10:43 WIB
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kalau terdapat data yang tidak sinkron mengenai bantuan sosial atau bansos tunai dan BLT Desa yang diberikan pemerintah kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

Maka dari itu, menurut Jokowi hal tersebut membuat proses penyaluran bansos dari pemerintah menjadi terhambat, dan banyak masyarakat yang belum mendapatkan haknya.

Hal itu disampaikan oleh Jokowi dalam pengantar di Rapat Terbatas (Ratas) bersama jajaran menteri. Ia pun meminta agar persoalan tersebut dapat segera diselesaikan dengan cepat.

"Memang ini ada data yang tidak sinkron. Oleh sebab itu, saya minta ini segera diselesaikan," kata Jokowi dalam video conference, Selasa (19/5/2020).

Jokowi pun meminta agar penyaluran-penyaluran bansos juga melibatkan perangkat desa, seperti RT, RW dan kepala desa, dan dibuat data bansos yang transparan dan terbuka.

"Saya kira dilibatkan RT, RW, desa, dibuat mekanisme yang terbuka, yang transparan, sehingga semuanya bisa segera diselesaikan, baik yang namanya BLT desa, bansos tunai, saya kira ini ditunggu masyarakat," tutupnya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X