Indonesia Ikuti Program Uji Coba Global Vaksin Virus Corona dari WHO

- Sabtu, 16 Mei 2020 | 10:41 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona (Ilustrasi/Pexels/Cottonbro)
Ilustrasi vaksin virus corona (Ilustrasi/Pexels/Cottonbro)

Untuk menangani kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia, pemerintah telah memutuskan untuk terlibat dalam program uji coba global (solidarity trial) vaksin Covid-19.

Program ini merupakan rujukan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sejumlah protokol penanganan program ini juga telah disusun dan siap disebarkan ke sejumlah negara terdaftar.

"Terobosan terbaru uji coba obat-obatan Covid-19 ini guna mempercepat proses pemeriksaan dan penentuan vaksin virus corona maupun penyakit sejenisnya," kata Irmansyah, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dikutip dari laman Antara, Sabtu (16/5/2020).

Ia juga menambahkan bahwa pengembangan vaksin membutuhkan waktu yang cukup lama hingga belasan tahun. Misalnya seperti kasus Ebola, sejumlah ahli membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk memutuskan vaksin yang akan diberikan.

-
Seorang anggota staf mengambil sampel vaksin Covid-19 nonaktif di sebuah pabrik produksi vaksin milik China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) di Beijing. (ANTARA/Xinhua/Zhang Yuwei)

Melalui laman resminya, WHO menyatakan ada sekitar 120 vaksin yang telah diusulkan ke berbagai negara di belahan dunia terkait Covid-19. Namun hanya 70 vaksin yang dapat diuji coba ke manusia. Puluhan vaksin tersebut juga telah diuji pada beberapa kasus seperti MERS, SARS, Influenza, Tuberkulosis, Ebola, Chikungunya, Zika, Hepatitis c dan lainnya.

Adapun negara-negara yang terlibat dalam proses pembuatan vaksin tersebut diantaranya Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, India, Rusia, Kanada, Spanyol, Italia, Inggris, Swedia dan Jerman.

Pengembangan vaksin di Indonesia dikelola oleh PT Bio Farma yang bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), Lembaga Eikjman serta Lembaga riset luar negeri.

Untuk mengembangkan vaksin tersebut, pemerintah juga telah berupaya mencari partner dari luar negeri agar mendapatkan transfer teknologi. Salah satunya Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi di Norwegia. Indonesia juga tengah mencari produsen vaksin di Tiongkok. 


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X