Dampak Banjir Bandang dan Longsor, Sejumlah Wilayah di NTT Masih Terisolasi

- Senin, 5 April 2021 | 23:57 WIB
Ilustrasi. Koramil 1624-02 Adonara yang rusak akibat banjir bandang di Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). (photo/ANTARA/Anca Boleng)
Ilustrasi. Koramil 1624-02 Adonara yang rusak akibat banjir bandang di Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). (photo/ANTARA/Anca Boleng)

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi menjelaskan sejumlah wilayah di tiga kabupaten saat ini masih terisolasi akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi di hari Minggu kemarin.

Dalam konferensi pers secara virtual, Senin (5/4), Josef merinci wilayah yang terisolasi itu enam desa di Kabupaten Malaka, enam desa di Kabupaten Flores Timur, dan enam kecamatan di Kabupaten Sabu Raijua.

"Di Kabupaten Malaka ada enam desa karena jembatan putus. Kabupaten Flores Timur di Adonara ada beberapa desa dan sekitar enam desa yang terisolir karena jalannya longsor, jalannya tak bisa dilewati. Di Sabu Raijua ada enam kecamatan yang terisolasi karena jalan dan jembatan putus," ujar dia dikutip dari ANTARA.

Josef mengatakan secara akumulasi seluruh wilayah di NTT terkena dampak dari siklon tropis seroja. Sekitar delapan kabupaten masuk dalam kategori terdampak berat, sementara sisanya sedang hingga ringan.

Baca juga: Gegara Pandemi, BWF Resmi Batalkan Turnamen Indonesia Masters 2021

"Flores Timur, Lembata, Kota Kupang, Sabu Raijua, Sumba Timur, Alor, dan Malaka, ini yang dampaknya sangat berat. Kota Kupang dan Kabupaten Kupang juga terdampak sangat luar biasa," ujar Josef.

Menurut dia, hingga saat ini korban meninggal di NTT mencapai 84 orang dan sekitar 71 orang masih dalam pencarian.

Josef berharap tokoh-tokoh masyarakat bisa meminjamkan rumah atau tempat untuk dijadikan sebagai area pengungsian. Hal ini ditujukan agar mengurangi kerumunan dan menekan penularan COVID-19.

"Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah provinsi dan pemerintah daerah bekerja sama dengan TNI dan Polri membuat dapur umum. Kemudian untuk menghindari kerumunan orang, tokoh-tokoh masyarakat agar meminjamkan tempat-tempat mereka agar tidak terjadi eskalasi dari COVID jika ada kerumunan," kata dia.

Kepala BNPB Doni Monardo menyiapkan tiga helikopter untuk membantu proses evakuasi maupun distribusi logistik kepada warga yang masih terisolir. Apabila masih kurang, BNPB akan meminta TNI dan Polri untuk menerjunkan unit tambahan.

"Daerah terisolir akan didukung helikopter untuk mengirim bantuan kebutuhan dasar. Sudah tiga unit yang akan digerakkan ke wilayah NTT. Kalau kurang BNPB akan menyiapkan lagi termasuk dari Mabes TNI dan Polri," kata dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X