Presiden Jokowi Sebut Kesejahteraan yang Diimpikan Dunia Belum Tercapai

- Rabu, 23 September 2020 | 10:04 WIB
Presiden Jokowi. (Foto: Tangkapan Layar Youtube @Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi. (Foto: Tangkapan Layar Youtube @Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertanyakan tentang impian dunia yang berharap damai, stabil, dan sejahtera pasca perang dunia II. Menurutnya, 75 tahun yang lalu, PBB dibentuk agar perang dunia II tidak terulang kembali.

Menurut Presiden Jokowi, tidak ada artinya sebuah kemenangan dirayakan di tengah kehancuran, dan tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam.

"Pimpinan sidang yang terhormat, di usia PBB yang ke-75 ini kita patut bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? Saya kira jawaban kita sama, belum. Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum ke-75 PBB yang disiarkan Youtube, Rabu (23/9/2020).

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menilai prinsip-prinsip piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah.

"Kita semua prihatin melihat situasi ini keprihatinan kita menjadi semakin besar di saat pandemi COVID-19 ini, di saat seharusnya kita semua bersatu-padu bekerja sama melawan pandemi, justru yang kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menanjak," kata Presiden.

Padahal, seharusnya negara-negara di dunia bersatu padu untuk selalu menggunakan pendekatan "win-win" pada hubungan antarnegara yang saling menguntungkan.

"Kita tahu dampak pandemi ini sangat luar biasa baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi, kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara 'no one is safe, until everyone is'. Jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi maka saya khawatir pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna," jelas Presiden.

Artikel menarik Lainnya;

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X