Pasangan Sesama Wanita di Soppeng Pacaran Sejak Awal 2019, Tak Mau Putus Karena Nyaman

- Minggu, 14 Juni 2020 | 19:09 WIB
MT (kanan) dan MS (kiri) duduk bersanding melangsungkan pernikahan. (Foto: Istimewa)
MT (kanan) dan MS (kiri) duduk bersanding melangsungkan pernikahan. (Foto: Istimewa)

Ada yang bilang, cinta bisa tumbuh dan berkembang seiring bergulirnya waktu dan intensitas kebersamaan. Ungkapan itu agaknya cocok untuk melukiskan perasaan MT kepada MS.

MT dan MS mulai berpacaran sejak Februari 2019. Walau lima bulan kemudian, Juli 2019, MT tahu kalau MS ternyata perempuan, dia tidak lantas menyudahi hubungan mereka. Benih cinta di hatinya terlanjur berkembang dan dia sudah kepalang nyaman berada di pelukan MS.

Sampai-sampai, dia turut bersekongkol dengan kekasihnya itu dalam membohongi orangtuanya, hingga mereka berhasil menikah pada awal Juni lalu.

Fakta tersebut terungkap ketika keduanya diperiksa di markas Polres Soppeng, Jumat (12/7/2020).

"Mereka sudah menjalin hubungan pacaran sejak lama, sejak Februari 2019," ujar Kasat Reskrim Polres Soppeng, AKP Amri, Minggu (14/6/2020).

Supaya hubungan mereka tetap bisa berlanjut, MT dan MS kompak mengatur siasat untuk membohongi orang tua MT. MS menyamar menjadi laki-laki dengan nama LAB saat dikenalkan MT kepada ibu bapaknya.

Ibu bapak MT, lantaran tak ingin putrinya jadi bahan gunjingan tetangga karena ke mana-mana nempel dengan "laki-laki" yang bukan muhrim, lantas merestui mereka untuk segera menikah. Hingga ijab kabul diucapkan MS, mereka masih juga tak tahu kalau menantu mereka itu sebenarnya perempuan.

"Orang tuanya MT tidak tahu kalau MS itu perempuan. Bahkan mereka turut memperlancar pernikahan mereka," terang Amri.

-
MT dan MS saat dimintai keterangan di Mapolres Soppeng. (Foto: Istimewa)

Selain MT dan MS, polisi juga memeriksa lima orang lainnya, yakni ibu dan bapaknya MT, Kepada Desa Baringeng, imam pernikahan, dan seorang saksi pernikahan.

Dua saksi lainnya, yakni ibu bapak dari MS, mempelai "pria", rencananya juga akan diperiksa.

Nikah Siri

Sebelumnya diberitakan, MS dan MT menikah siri tanpa melapor ke kantor desa maupun ke Kantor Urusan Agama (KUA). Mereka hanya mengundang keluarga supaya tidak ketahuan warga.

Kepala Desa Baringeng, Andi Aris mengaku kecolongan atas pernikahan MS dan MT. Ia baru tahu kalau MS adalah perempuan setelah diberitahu oleh kepala desa tetangga, Desa Pising.

"Tidak ada laporan ke saya, makanya saya baru tahu setelah dikasih tahu sama Bu Kades Desa Pising," kata Andi.

Terbongkarnya identitas MS bermula dari kecurigaan warga yang melihat lekukan pada bagian dada MS saat menoleh ke samping. Kecurigaan itu lantas terkonfirmasi oleh fakta bahwa MS merupakan mantan warga Desa Pising. 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X