LaporCovid19 Kritisi Data ODP Dan PDP Pengidap Corona, Data Pemerintah Salah?

- Minggu, 31 Mei 2020 | 14:57 WIB
 Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (24/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (24/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Co-inisiator LaporCovid19.org, dr. Irma Hidayana mengatakan, keakuratan data kasus corona di Indonesia patut dipertanyakan. Sebab pihaknya seringkali melihat perbedaan data antara pemerintah pusat dan daerah, di mana angka perbedaan yang terjadi cukup signifikan, bisa mencapai 3,5 kali lipat dari data yang dimiliki pemerintah pusat.

Hal itulah yang kemudian mendorong koalisi warga untuk membuat platform LaporCovid19.org, wadah bagi masyarakat untuk memberikan informasi tentang situasi Covid-19 yang belum terdeteksi oleh pemerintah. Seperti melaporkan mengenai kondisi diri sendiri, keluarga, ataupun tetangga yang memiliki gejala serupa penyakit yang disebabkan infeksi virus corona, SARS-CoV-2.

"Termasuk pelaporan mengenai kasus ODP dan PDP yang meninggal sebelum mendapat kesempatan tes PCR," ujar Irma dalam video conference hari ini, Minggu (31/5/2020).

Irma menyatakan, dalam mendata kasus meninggal akibat Covid-19, pemerintah hanya memperhitungkan pada pasien yang telah dinyatakan positif terinfeksi. Padahal terdapat kasus ODP dan PDP yang meninggal sebelum melakukan tes PCR, atau bahkan yang masih menunggu hasil tes PCR.

"Akan tetapi sayangnya saat waktu tunggu ini, kondisi seseorang itu beda dengan orang lain, kemudian meninggal. Pasien yang meninggal ini pasti tidak tercatat sebagai pasien Covid-19," tuturnya.

Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, orang yang meninggal dengan gejala klinis Covid-19 meski belum dites seharusnya tetap dimasukkan ke dalam data meninggal akibat Covid-19.

"Kami semakin yakin dengan adanya panduan WHO, kami langsung setiap hari secara rutin meng-update angka PDP dan ODP yang meninggal dari hampir seluruh kabupaten/kota di Indonesia," tuturnya.

LaporCovid19 sendiri mencatat hingga 26 Mei 2020 terdapat 4.541 kematian dari PDP dan ODP. Data ini berdasarkan rekapitulasi 470 dari 514 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Indonesia.

Data tersebut menunjukkan, jumlah kematian ODP dan PDP 3,5 kali lipat dibandingkan data kematian pasien Covid-19 yang dilaporkan pemerintah setiap harinya. Pada 26 Mei 2020, Kementerian Kesehatan melaporkan 1.418 pasien yang meninggal.

"Angka ini masih konsisten, karena awal-awal (mulai mendata ODP dan PDP yang meninggal), kami hanya lihat di 7 provinsi dan ternyata 3,5 kali lipat angka kematian terduga Covid-19, dibandingkan angka resmi yang meninggal positif Covid-19," jelas Irma.

Data yang disampaikan oleh masyarakat ini diolah dan dianalis hingga akhirnya dilaporkan secara berkala di laman LaporCovid19. Dia berharap, data-data yang dihimpun LaporCovid19 bisa menjadi masukan bagi pemerintah, baik daerah maupun pusat dalam penanganan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus corona ini di Indonesia.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X