Tiongkok Jawab Ketegangan, Blokir Pengiriman Jutaan Masker dan Alat Tes Swab ke AS

- Jumat, 17 April 2020 | 11:13 WIB
Presiden China Xi Jinping (AP)
Presiden China Xi Jinping (AP)

China lakukan pemblokiran terhadap perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di sana untuk mengirim jutaan masker dan alat tes swab COVID-19 kembali ke Amerika Serikat.

Pemblokiran pengiriman alat pelindung diri (APD) dari China berupa masker, baju hazmat, dan alat tes swab kembali ke AS, demikian dilaporkan Daily Mail.

Perusahaan-perusahaan Amerika yang beroperasi di Cina tidak dapat mengimpor pasokan yang sangat dibutuhkan tersebut kembali ke negara-negara bagian karena pemerintahan di Beijing sangat membutuhkan barang-barang berkualitas tinggi demi upaya mereka sendiri untuk menghilangkan pandemi.

China memberlakukan batasan ekspor pada perusahaan-perusahaan AS dengan produk-produk yang telah lama disetujui oleh Food and Drug Administration karena mereka unggul dalam kualitas dibandingkan dengan masker, baju hazmat, dan barang-barang pelindung pribadi lainnya yang dibuat oleh perusahaan domestik di Cina.

Departemen Luar Negeri dan beberapa bisnis yang berbasis di AS mengatakan kepada The Wall Street Journal pada hari Kamis bahwa jutaan tes kit saat ini terdampar di gudang-gudang di China, yang sejauh ini menolak untuk memberikan izin untuk diekspor kembali ke AS.

Sebuah perusahaan teknologi kesehatan PerkinElmer Inc yang berbasis di Boston, pinggiran kota Waltham, Massachusetts, mengaku tidak dapat mengirimkan 1,4 juta alat tes kit untuk COVID-19.

Alat tersebut saat ini terdampar di pabrik di kota Suzhou, China setelah pemerintah pusat di Beijing memberlakukan pembatasan ekspor yang memerlukan prosedur sertifikasi baru, menurut Journal.

Menurut situs web PerkinElmer, perusahaan itu saat ini telah mengembangkan alat tes swab dengan kondisi pasien terkena COVID-19 atau tidak secara 'real-time'.

Perusahaan mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah melobi pihak berwenang di Beijing untuk bisa mengekspor alat tes kit tersebut supaya bisa diekspor ke AS.

Perusahaan lain yang berbasis di AS, 3M, juga mengalami kesulitan yang sama. Mereka tidak mendapatkan izin dari dari Beijing untuk mengirim masker respirator N-95 yang sangat dibutuhkan, yang saat ini pasokannya sangan kuran di rumah sakit di seluruh AS.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X