Penggiat Seni dan Warga Prancis Ikuti Pelatihan Pembuatan Wayang Kulit

- Rabu, 11 September 2019 | 12:04 WIB
photo/Ilustrasi/Flickr
photo/Ilustrasi/Flickr

Kesenian Indonesia memang sangat beragam, mulai dari budaya, adat istiadat, tarian, hingga karya seni tradisional seperti wayang kulit dan seni gamelan Jawa. Bahkan kepopuleran kesenian Indonesia tidak hanya di Tanah Air saja, tetapi juga dikagumi masyarakat dunia.

Sebanyak 25 orang penggiat seni budaya yang tergabung dalam Asosiasi Pantcha Indra dan beberapa warga Prancis tekun mengikuti pelatihan pembuatan wayang kulit dan pelatihan seni gamelan Jawa. Kegiatan itu diadakan Asosiasi Pantcha Indra didukung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris.

-
photo/ANTARA/Zeynita Gibbons

Pelatihan yang dipandu Ki Dalang Dr. Joko Susilo dari New Zealand itu dilakukan di ruang latihan rutin gamelan jawa Universite de Paris – Nanterre. Jadwalnya setiap hari, siang dan sore selama tiga jam selama sekitar dua pekan, 3 hingga 17 September 2019.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Paris, Prof. Warsito, Rabu (11/9), menyebutkan kegiatan ini sangat penting untuk memberikan pengetahuan utuh tentang seni gamelan wayang kulit kepada para penggiat seni budaya Indonesia di Paris.

Salah satu peserta pelatihan yang juga penanggung jawab dan artistik gamelan Jawa, Christophe Moure, juga mumpuni dalam mendalang berbahasa Prancis, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. "Kegiatan ini semakin memberikan pemahaman secara utuh tentang wayang bagi kami, mulai dari pembuatan sampai dengan seni pertunjukannya," katanya, seperti dikutip Antara.

-
photo/Ilustrasi/Flickr

Dia menambahkan kegiatan ini bisa diikuti siapa saja dan tidak harus yang bisa bermain gamelan. Selain itu, dari kegiatan tersebut nantinya ada hasil kenangan yang bisa dibawa pulang oleh peserta pelatihan, yaitu wayang kulit hasil buatan sendiri.

Selain itu, kegiatan ini juga dipersiapkan untuk memberikan pelatihan secara intensif gamelan Jawa-Bali untuk kegiatan-kegiatan pentas seni budaya Indonesia di Paris maupun kota lainnya di Prancis, di antaranya di UNESCO dan Museum Arkeologi-Clerment Ferrand.

KBRI Paris untuk pertama kali mengelar wayang kulit berbahasa Prancis di Balai Budaya KBRI Paris dengan dalang Christophe Moure. Dengan adanya pelatihan penguasaan seni budaya wayang oleh penggiat seni budaya di Paris akan semakin baik.

-
photo/Undertheradar

Metode pembuatan wayang kulit ada beberapa cara, setelah kulit hewan biasanya kulit kerbau atau kulit sapi telah siap, maka pembuatan bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan cara ngeblak (wayang sudah jadi ditempelkan ke bahan kulit yang sudah siap). Kedua, seperti pada pelatihan ini yaitu menggunakan cetakan kertas dari gambar wayang yang akan dibuat.

Selanjutnya, dilakukan teknik tatah sungging, yaitu teknik menatah kulit dengan suatu pola-pola yang rumit yang dilakukan secara terus-menerus. Sehingga, menghasilkan sebuah tatahan yang rapi dan indah. Kemudian, dilanjutkan dengan teknik menyungging yang merupakan teknik mewarnai sesuai dengan pola wayang yang dibuat.

-
photo/Otago Daily Times/Gregor Richardson

"Pembuatan wayang ini memerlukan keuletan dan ketelatenan yang tinggi karena memerlukan pola pahatan dan pewarnaan yang unik untuk tiap jenis wayang yang dibuat," kata pelatih Ki Joko Susilo.

Setelah semuanya siap, masih ada tahap lain yaitu pembuatan tulang untuk wayang-wayang yang sudah jadi. Bahan yang sekarang sering digunakan adalah dari bahan bambu karena kuat dan ringan serta mudah untuk didapatkan. Sebelumnya, menggunakan kayu atau tanduk kerbau, namun saat ini susah didapatkan bahan tersebut.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X