Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memprediksi potensi cuaca ekstrem akan terjadi hingga 4 Januari.
Menurutnya, hal tersebut terjadi karena adanya fenomena skala regonial yang menimbulkan hujan.
"Potensi cuaca ekstrem akan terjadi sampai 4 Januari 2020. Hal ini karena, fenomena atmosfer skala regional yang dipicu pertemuan angin dari Asia yang mampir ke Pasifik masuk ke Indonesia dan bertemu dengan angin dari Samidera Hindia. Angin itu masing-masing membawa uap air yang membentuk awan sehingga terjadi hujan cukup tinggi," kata Dwi di Graha BNPB di Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Kamis (2/1).
Ia juga menyebutkan bahwa perlu kewaspadaan dari semua pihak karena puncak hujan akan terjadi pada Februari 2020, dilanjutkan Maret hingga awal April. Sehingga perlu antisipasi dan persiapan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan.
"Sesuai prediksi, Januari akan mengalami kenaikan intensitas hujan yang puncaknya akan sampai pada Februari 2020. Puncaknya bisa sampai Maret 2020 dilanjutkan hingga awal April. Tidak hanya di wilayah Jabotabek tapi juga di wilayah lain dari Sematera Tengah sampai Selatan, Jawa, Bali NTB dan NTT, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua," ujar Dwi.
