Poros Partai Islam akan Terbentuk? Cendekiawan Muslim: Kesalehan Itu Tak Diterjemahkan

- Jumat, 7 Mei 2021 | 17:39 WIB
Partai-partai Islam. (Istimewa)
Partai-partai Islam. (Istimewa)

Wacana dibentuknya poros partai islam menguat usai bertemunya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Lalu bagaimana peluang poros partai islam terbentuk?

Cendekiawan muslim Prof Azyumardi Azra menilai terdapat tiga alasan sulitnya poros partai islam terbentuk. Seperti halnya kontestasi perubutan suara antara partai politik islam sendiri.

"Susah walaupun sama berbasis islam, PKS dengan PPP itu susah. Enggak mungkin itu. Tergantung dari politiknya, tergantung dari macam-macam lah faktornya. Jadi ini permasalahan pertama yang harus diatasi," kata Azyumardi dalam diskusi virtual bertajuk 'prospek poros islam dalam kontestasi 2024', Jumat (7/5/2021).

Alasan kedua, kata Azyumardi, political culture atau budaya politik kaum muslim yang tidak kondusif bagi partai islam. Sebab, pemilih kebanyakan bersifat fleksibel walaupun dia merupakan beragama islam.

"Cuma kesalehan itu tidak diterjemahkan, tidak diaktualisasikan dalam sikap politik," katanya.

Lebih lanjut alasan lainnya adalah tidak adanya kepeminpinan yang kuat dari kalangan partai politik islam ini. Sebab mengacu dari beberagai survei hanya sedikit sosok yang berbasis santri muncul.

Dimana kata dia, hanya nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mewakili. Sisanya kemudian tidak ada dan bukan dari kalangan santri.

"Ini jadi masalah. Apakah bisa menantang hegemoni ini, karena dengan hegemoni besar itu jadi sulit bagi partai-partai islam atau santri ini untuk berkiprah lebih leluasa. Itu susah," tandasnya

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X