Taliban Dibayangi Krisis Ekonomi, Persediaan Pangan Afghanistan Akan Habis Akhir September

- Rabu, 15 September 2021 | 11:45 WIB
Suasana sebuah pasar di ibu kota Kabul, Afghanistan (REUTERS/WANA NEWS AGENCY)
Suasana sebuah pasar di ibu kota Kabul, Afghanistan (REUTERS/WANA NEWS AGENCY)

Taliban kini dibayang-bayangi krisis ekonomi setelah berhasil mengambil alih ibu kota Kabul pada bulan lalu. Bahkan Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengkhawatirkan persediaan pangan di Afghanistan akan habis pada akhir September ini.

Kekeringan dan kelaparan yang melanda Afghanistan telah mendorong ribuan orang dari pedesaan menuju kota-kota besar. Mirisnya, persediaan pangan yang akan habis bisa membuat 14 juta orang di negara itu berada di jurang kelaparan.

Negara Barat banyak yang fokus pada kebijakan Taliban dalam melindungi hak-hak perempuan. Padahal, rakyat Afghanistan lebih membutuhkan bantuan pangan untuk kelangsungan hidup yang sederhana.

"Setiap warga Afghanistan, anak-anak, mereka semua lapar, mereka tidak punya sekantong tepung atau minyak goreng," kata warga Kabul, Abdullah dikutip dari Reuters, Rabu (15/9/2021).

Kebijakan batas penarikan mingguan sebesar 200 dolar AS (sekitar Rp2,85 juta) menciptakan antrean yang mengular di bank-bank. Mau tak mau, kebijakan itu diterapkan untuk melindungi cadangan uang negara yang semakin menipis.

Selain itu, mulai banyak warga Kabul yang menjual barang-barang rumah tangga untuk mendapatkan uang tunai sehingga bermunculan pasar-pasar dadakan hampir di seluruh Kabul.

Bahkan dengan bantuan asing senilai miliaran dolar, ekonomi Afghanistan masih terus kesulitan dengan pertumbuhan yang gagal untuk mengimbangi peningkatan populasi yang stabil.

Lapangan pekerjaan langka dan banyak pekerja pemerintah tidak dibayar setidaknya sejak Juli.

Walaupun sebagian besar orang tampaknya menyambut baik berakhirnya pertempuran, kelegaan itu telah diganggu dengan kemungkinan keruntuhan ekonomi yang hampir terjadi.

"Keamanan cukup baik saat ini tetapi kami tidak mendapatkan apa-apa," kata pedagang daging di Kabul.

"Setiap hari, keadaan menjadi lebih buruk bagi kami, lebih pahit. Ini adalah situasi yang sangat buruk," lanjut dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X