Seorang ibu muda berulang kali diperkosa dan dipukuli secara brutal selama 11 hari oleh 23 tentara di Ethiopia.
Wanita berusia 27 tahun itu mengatakan bahwa dia dianiaya oleh tentara yang memaksa memasukkan paku dan batu ke dalam vaginanya.
Ibu dua anak itu mencoba untuk pulang kepada putranya yang berusia 4 tahun dan putrinya yang berusia 6 tahun ketika tentara menariknya dari minibus menuju ke Adigrat, sebuah kota di wilayah utara Tigray.
Tentara mengklaim itu karena bus itu terlalu penuh, tetapi itu adalah awal dari cobaan yang mengejutkan yang berlangsung selama 11 hari pada Februari, dikutip dari Reuters.
Wanita itu mengatakan pasukan mengikatnya dan menggiringnya melalui ladang ke kamp semak di mana dia diperkosa dan dipukuli selama lebih dari seminggu.
Dia mengatakan tentara memasukkan paku, kapas, kantong plastik dan batu ke dalam vaginanya dan meninggalkannya di semak-semak.
Penduduk desa menemukannya tidak sadarkan diri dengan patah kaki dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Dokter menunjukkan batu berlumuran darah dan dua paku berukuran 3 inci yang telah dicabut dari vagina wanita itu.
Ibu itu termasuk di antara ratusan korban yang melaporkan kekerasan seksual mengerikan yang dilakukan oleh tentara Ethiopia dan sekutunya di Eritrea setelah pertempuran pecah pada November di Tigray, kata dokter yang merawatnya.
