Menolak Perjodohan, Remaja Pakistan yang Tinggal di Italia Diduga Dibunuh Keluarganya

- Sabtu, 12 Juni 2021 | 11:36 WIB
Saman Abbas (18) dibunuh karena menolak perjodohan keluarga. (Newsflash)
Saman Abbas (18) dibunuh karena menolak perjodohan keluarga. (Newsflash)

Seorang gadis Pakistan yang tinggal di Italia diduga dibunuh setelah menolak perjodohan yang dilakukan keluarganya.

Gadis 18 tahun bernama Saman Abbas, diduga diusir oleh keluarganya setelah dia menolak perjodohan.

Kemudian dia dilacak oleh pamannya dan dicekik sebelum dimakamkan.

Dikutip dari Mirror, polisi telah membagikan rekaman yang diduga paman Saman membawa sekop yang dia gunakan untuk menggali kuburan gadis itu.

Pamannya, Danish Hasnain (33), dituduh membunuh Saman dan mengubur tubuhnya di lokasi yang tidak diketahui di kota Novellara Italia pada malam antara 30 April dan 1 Mei.

Empat anggota lainnya sedang diselidiki atas peran mereka dalam kejahatan termasuk orang tuanya Shabbar Abbas (46) dan Nazia Shaheen (47) dan sepupunya, Ijaz Ikram (28) dan Nomanulhaq Nomanulhaq (33).

Keberadaan paman dan Nomanulhaq tidak diketahui, orang tuanya dilaporkan telah melarikan diri ke Pakistan, dan Ikram ditangkap di Prancis dan sekarang menunggu ekstradisi kembali ke Italia.

Dikutip dari berita lokal Fanpage, Shabbar Abbas, ayah gadis itu, mengusir Saman dari rumah karena menolak perjodohan.

Hakim Reggio Emilia mengatakan indikasinya adalah bahwa Saman kemudian menghabiskan beberapa malam tidur di jalanan tanpa tujuan sebelum dia dibawa oleh layanan sosial pada awal April.

Mereka menyarankan dia untuk menghindari pulang, tetapi pada 11 April dia kembali ke keluarganya.

Hakim percaya bahwa pada malam tanggal 30 April Saman terlibat pertengkaran hebat dengan orang tuanya atas perjodohan dan melarikan diri lagi.

-
Rekaman CCTV diduga menunjukkan kerabat Saman menguburnya. (Newsflash)

Menurut kesaksian yang diberikan oleh saudara laki-laki korban, yang tidak disebutkan namanya, pamannya Danish Hasnain diperintahkan oleh keluarga untuk membawanya kembali tetapi sebaliknya, ia diduga mencekiknya sampai mati.

Laporan dari La Repubblica, mengatakan bahwa pamannya kembali ke rumah tanpa gadis muda itu tetapi memberi tahu orang tuanya bahwa semuanya baik-baik saja dan mereka tidak perlu khawatir.

Hilangnya gadis itu tidak terungkap sampai 5 Mei ketika pihak berwenang dikirim ke rumah keluarga untuk memulihkan dokumen yang telah ditolak oleh keluarga Saman sejak layanan sosial menerima korban.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X