Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Senin (7/3/2022) lalu merilis daftar negara yang dianggap tidak bersahabat dengan pihaknya.
Negara yang masuk dalam daftar tersebut dianggap sudah melakukan tindakan yang tidak bersahabat terhadap Rusia, perusahaan Rusia dan warga negaranya dinyatakan pada dekrit.
Baca Juga: Rusia Tahu Tempat Persembunyian, Zelensky Muncul dari Bunker: Saya Tidak Sembunyi
Mengutip dari Newsweek, Semua kesepakatan yang berhubungan dengan perusahaan dan individu dari ‘negara tidak bersahabat’ harus disetujui oleh Russian government commission, hal tersebut ditetapkan sebagai respon atas sanksi melumpuhkan yang dibebankan oleh negara-negara barat kepada Rusia yang sedang menginvasi Ukraina.
Dekrit tersebut juga menyatakan, semua warga dan perusahaan Rusia yang memiliki transaksi valuta asing dengan negara yang ada di daftar tersebut akan dibayarkan menggunakan mata uang Rusia ya itu rubel.
Keputusan tersebut berlaku untuk pembayaran yang melebihi atau setara dengan 10 juta rubel.
Pada 2 Maret dalam sebuah pernyataan, Kremlin memperingatkan jika berurusan dengan sekuritas, perumahan, atau penyediaan pinjaman rubel yang melibatkan negara tidak bersahabat harus memiliki otorisasi spesial.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sendiri, tidak masuk dalam daftar negara tak bersahabat yang dikeluarkan Rusia.
Berikut daftar negara yang dianggap tidak bersahabat oleh pemerintah Rusia adalah Australia, Albania, Andorra, Britania Raya, termasuk Jersey, Anguilla, Kepulauan Inggris Virgin, Gibraltar, negara anggota Uni Eropa, Islandia, Kanada, Liechtenstein, Mikronesia, Monako, Selandia Baru, Norwegia, Republik Korea, San Marino, Macedonia Utara, Singapura, Amerika Serikat, Taiwan, Ukraina, Montenegro, Switzerland dan Jepang.
Penulis: Iqlima Shofiyyah Nasution
