Lagu Ibu Kita Kartini: Sejarah, Makna, dan Liriknya

- Rabu, 21 April 2021 | 16:13 WIB
Ibu Kita Kartini (photo/WikimediaCommons)
Ibu Kita Kartini (photo/WikimediaCommons)

Raden Ajeng (RA) Kartini, jasanya terhadap kebangkitan emansipasi wanita di Indonesia, dikenang dalam peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April.

Tak hanya itu, Wage Rudolf (WR) Soepratman juga mengabadikan peran penting Kartini dalam lagu ciptaannya yang berjudul Ibu Kita Kartini.

Lantas, bagaimana sejarah lagu Ibu Kita Kartini tercipta? Bagaimana pula lirik awal dan akhir serta makna yang terkandung dalam lagu nasional tersebut? Simak ulasan Indozone berikut ini!

Sejarah Lagu Ibu Kita Kartini

-
Pencipta lagu Ibu Kita Kartini: WR. Soepratman (photo/antara)

Sejarah lagu Ibu Kita Kartini berawal dari Kongres Wanita Indonesia yang diselenggarakan pada 22 Desember 1929.

Kongres tersebut membahas seorang wanita Jawa yang menjadi sorotan berkat surat-surat yang ditulisnya.

Surat tersebut ditulis dalam bahasa Belanda, berisi tentang ketertarikan penulisnya terhadap kemajuan berpikir perempuan Eropa.

Penulis surat tersebut juga mengutarakan keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi.

Sebab, saat itu ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang lebih rendah.

Tak hanya itu, surat-surat tersebut juga berisi keluhan mengenai budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.

Yaitu, tidak bisa mendapat pendidikan di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Melalui surat-surat tersebut, sang penulis turut berharap memperoleh pertolongan dari pihak luar, agar penderitaan perempuan Jawa dapat diatasi, sehingga bisa merasakan kemajuan seperti kaum muda Eropa.

Ya, penulis surat-surat tersebut adalah Kartini, perempuan Jawa yang pandai berbahasa Belanda dan gemar membaca buku.

Mendengarkan pembahasan mengenai Kartini, WR. Soepratman yang turut hadir dalam kongres tersebut merasa tertarik dengan sosok Kartini.

WR. Soepratman kemudian mempelajari buku berjudul Door Duisternis tot Licht tahun 1911 yang memuat kumpulan surat Kartini.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X