Hong Kong menggelar pemilihan umum legislatif (LegCo) pada Minggu mulai pukul 08.30 hingga 10.30 waktu setempat.
Pemilihan Dewan Legislatif ini menjadi yang pertama di bawah aturan baru Beijing, yang sebelumnya memotong jumlah Anggota Dewan Legislatif yang dipilih secara langsung.
Dilansir Hong Kong Watch, hampir semua kandidat yang mencalonkan diri dalam pemilihan hari ini mendukung Partai Komunis China di Beijing.
"Pemilihan palsu ini adalah lelucon. Partai Komunis di Beijing memutuskan bahwa cara mudah untuk memenangkan pemilihan adalah dengan mengunci seluruh oposisi dan mencurangi aturan. Ini bukan pemungutan suara yang demokratis, itu adalah latihan propaganda yang tidak memiliki legitimasi," kata Johnny Patterson, Direktur Kebijakan Hong Kong Watch, Minggu (19/12/2021).
Sementara itu, lebih dari 10.000 polisi dikerahkan, baik yang berseragam maupun yang tidak, termasuk pula pasukan khusus untuk menjamin kelancaran pemilu. Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepolisian Hong Kong (HKPF) Raymond Siu Chak Yee kepada pers.
Baca juga: Peneliti di Hong Kong Kembangkan Baja Anti-COVID-19
Pihak kepolisian juga mengatakan bahwa mereka tidak akan memberikan toleransi apa pun kepada orang-orang yang merusuh pemilu.
Dalam satu tahun terakhir, sejumlah aktivis di Hong Kong ditangkap dan diadili sebagai akibat dari aksi unjuk rasa menolak diberlakukannya Undang-Undang Keamanan Nasional.
