Nama Susanti Ndapataka mendadak ramai diperbincangkan usai video penjemputannya di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (6/10/2021) viral di media sosial.
Atlet asal Pulau Sumba ini terbang dari Bumi Cendrawasih dan tiba di Bandara El Tari Kupang sekitar pukul 06.00 WITA, lalu dijemput dengan menggunakan pickup.
Susanti merupakan atlet yang membawa nama harum sekaligus peraih medali emas di cabang olahraga Muaythai putri kelas 60 kilogram, di PON XX Papua, pada Minggu (3/10/2021).
Susanti yang merupakan anak bungsu dari seorang pengembala sapi di Kupang itu bahkan menjadi peraih medali emas pertama untuk provinsi NTT.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Susanti mengaku bahwa ayahnya tidak memiliki waktu untuk menjemputnya di bandara karena harus bekerja. Sementara sang ibu sudah meninggal sejak tahun 2004 lalu.
Di tahun 2017, Susanti menyelesaikan pendidikannya di sebuah SMA yang ada di Kupang. Ia mengaku ingin sekali melanjutkan pendidikannya yakni berkuliah di bidang olahraga. Namun karena tidak memiliki biaya, ia terpaksa mengurungkan keinginannya itu.
Meskipun begitu, Susanti tidak patah semangat dan bertekad untuk meraih prestasi setinggi-tingginya agar bisa membanggakan hati ayahnya yang setiap hari bekerja di padang terbuka di bawah terik matahari.
Tak hanya meraih medali emas di PON Papua, sebelumnya anak bungsu dari 4 bersaudara itu juga meraih sejumlah prestasi membanggakan.
Sayangnya, pihak pemerintah daerah NTT hingga saat ini belum ada melakukan apapun kepada Susanti, bahkan saat penjemputan.
Susa juga menambahkan bahwa dirinya tidak masalah saat dijemput menggunakan pickup. Ia cukup senang karena ada teman-teman yang menemaninya.
"Tidak apa-apa, saya terima saja," kata Susanti Ndapataka, Rabu (6/10/2021).
