Bicara di P20, Puan Maharani: Tak Ada Negara yang Bisa Hadapi Gejolak Global Sendirian

- Kamis, 6 Oktober 2022 | 17:30 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani memberi pidato pembukaan P20. (Dokumen P20)
Ketua DPR RI Puan Maharani memberi pidato pembukaan P20. (Dokumen P20)

Ketua DPR RI Puan Maharani berbicara mengenai pentingnya kerja sama global saat memberikan sambutan di pembukaan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20). Ia mengingatkan tantangan global harus dihadapi secara bersama.

Menurutnya, penyelenggaraan P20 bertujuan untuk menggalang kerjasama Parlemen dalam mendukung agenda dan implementasi kesepakatan G20. Khususnya, kata Puan, dalam kerangka pemulihan global, pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, dan mengatasi berbagai tantangan global lainnya.

“Kita bertemu pada momen di mana dunia baru saja menghadapi pandemi Covid-19 dan setiap negara sedang menjalankan pemulihan sosial dan ekonomi dari dampak pandemi tersebut,” ucap Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Puan mengingatkan, kondisi perekonomian global saat ini menempatkan setiap negara berada dalam kerentanan yang tinggi ditandai dengan lonjakan inflasi, respons kebijakan moneter, perlambatan ekonomi, konflik geopolitik, serta meluasnya stagflasi. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2023.

“Di samping itu, kita juga masih memiliki sejumlah agenda global untuk direspon melalui kerja-kerja nyata, antara lain isu-isu yang berkaitan dangan climate change, lingkungan hidup, ekonomi hijau, ketahanan pangan dan energy, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan,” tutur Puan.

Baca Juga: Bertemu Ketua Parlemen Rusia di P20, Puan Minta Gencatan Senjata dengan Ukraina Dihentikan

Ia berucap di dalam pertemuan P20 sangat strategis karena G20 menguasai 85% ekonomi dunia dan memiliki 65% penduduk dunia. Sehingga, menurut Puan, aksi konkrit G20 akan membawa dampak dan manfaat nyata, tidak hanya untuk G20 tapi juga untuk dunia.

“Dalam menghadapi gejolak dan tantangan global kedepan, tidak ada satu negara yang mampu menghadapinya sendirian. Setiap negara membutuhkan kerja sama dengan negara lainnya,” tegasnya.

Puan menyebut, masalah lokal dapat dengan mudah berkembang menjadi krisis global yang bisa berdampak pada kehidupan sehari-hari rakyat di berbagai negara. Oleh karena itu, setiap negara harus selalu memperhitungkan kemungkinan terjadinya krisis global dalam setiap pembuatan kebijakan di dalam negeri.

Baca Juga: Di P20, Ketua DPR Ajak Parlemen Dunia Bersama Atasi ‘Scary Effect’ Gejolak Ekonomi Global

“Jelaslah bahwa saat ini segala masalah dunia kita saling berhubungan. Sehingga diperlukan respon bersama yang melibatkan berbagai kalangan dan prespektif,” sebut Puan.

Puan menilai diperlukan kerja bersama, kolaborasi, gotong royong antar negara berupa kerjasama internasional, gotong royong antar pihak yang melibatkan berbagai stakeholders, dan gotong royong antar bidang, melalui pendekatan multi sektor yang melibatkan solusi keamanan, politik, ekonomi, sosial.

“Setiap negara memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam menghadapi resiko ancaman krisis. Melalui kerja bersama, kolaborasi, dan gotong royong antar negara, diharapkan dapat meningkatkan daya respons setiap negara untuk menanggulangi permasalahan global,” ungkap Puan.

“Hal ini dapat kita lakukan hanya bila kita memperlakukan Sidang Forum P20 ini dengan komitmen yang kuat, untuk menyelamatkan nasib dunia yang ditentukan oleh keputusan- keputusan yang akan kita diambil,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X