Resesi Global Menghantui! Ini 6 Dampaknya Bagi Perekonomian Indonesia

- Rabu, 5 Oktober 2022 | 16:33 WIB
Ilustrasi resesi global (freepik.com)
Ilustrasi resesi global (freepik.com)

Akhir-akhir ini, resesi kerap menjadi isu hangat di berbagai sosial media. Topik ini menjadi sering dibahas lantaran ungkapan Menteri Keuangan Sri Mulyani terhadap resesi global yang diperkirakan akan terjadi tahun depan. 

Perkiraan ekonomi 'gelap gulita' tersebut dibuat berdasarkan kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan bank sentral di sejumlah negara, seperti Amerika Serikat dan Inggris, demi meredam lonjakan inflasi.

Resesi yang terjadi tersebut tentu akan berdampak buruk bagi perekonomian dunia, bahkan Indonesia. Dikutip dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan, resesi adalah penurunan kondisi perekonomian suatu negara secara signifikan, meluas dan berkepanjangan. 

Pada tahun 2020 silam, dunia mengalami resesi akibat pandemi Covid-19, di mana roda ekonomi menjadi macet. 

Perusahaan keuangan Amerika Serikat, Bloomberg, merilis 15 negara yang berpotensi mengalami resesi. Daftar negara terancam resesi ekonomi tersebut antara lain, Sri Lanka, New Zealand, Korea Selatan, Jepang, China, Hongkong, Australia, Taiwan, Pakistan, Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Indonesia dan, India.

Ketika resesi global benar akan terjadi, maka beberapa dampak langsung akan terasa. Berikut beberapa dampak resesi global terhadap Indonesia yang akan dirasakan. 

1. Defisit neraca dagang 

-
Ilustrasi defisit neraca dagang (freepik.com)

Dengan menurunnya permintaan global, membuat kinerha ekspor menurun. Ketika hal demikian terjadi, maka harga komoditas akan diperkirakan turun. 

Hal ini akan berdampak pada defisitnya neraca dagang. Diketahui, perekonomian Indonesia sangat terbantu dari ekspor komoditas yang harganya melonjak. 

2. Penerimaan negara terancam menurun 

-
Ilustrasi penerimaan negara dari investasi (freepik.com)

Salah satu hal yang terganggu jika terjadi resesi global adalah ekspor. Ketika ekspor terganggu, maka penerimaan negara, khususnya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) akan ikut terancam. Anggaran yang tercatat surplus dapat kembali defisit bila resesi global terjadi. 

3. Nilai tukar rupiah lemah dan investasi terganggu 

-
Ilustrasi rupiah dan investasi (dbs.id)

Ketika resesi global terjadi, maka investor akan menarik dananyan dari pasar obligasi hingga saham. Ini dilakukan untuk menjaga aset yang dimiliki. 

Biasanya, aset tersebut dialihkan ke instrumen yang lebih aman, seperti emas dan dolar AS. Ketika hal demikian terjadi, maka nilai tukar rupiah akan menjadi lemah karena berkurangknya investasi.  

4. Kinerja impor terganggu 

-
Ilustrasi ekspor impor (freepik.com)

Tak dapat dipungkiri, resesi global yang terjadi akan membuat dolas AS semakin melambung tinggi. Ketika ini terjadi, maka nilai impor bahan baku dan modal akan ikut melonjak. 

Hal ini dapat mengancam kinerja produksi dan ekonomi terganggu. Dampaknya, kinerja impor akan menjadi terganggu pula. 

5. Aktivitas bisnis terganggu 

-
Aktivitas bisnis (freepik.com)

Salah satu dampak nyata dari resesi global adalah kenaikan harga produk maupun layanan. Ketika suatu negara mengalami kenaikan harga, dapat dipastikan ongkos produksi yang dikeluarkan perusahaan menjadi besar. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X