Ini Strategi Irfan Setiaputra Tingkatkan Kinerja Garuda

- Jumat, 24 Januari 2020 | 18:35 WIB
Komisaris Utama Garuda Indonesia, Triawan Munaf (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Synergy Lounge, Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/01/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)
Komisaris Utama Garuda Indonesia, Triawan Munaf (kanan) berjabat tangan dengan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di Synergy Lounge, Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/01/2020). (INDOZONE/Febio Hernanto)

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengungkapkan sejumlah strategi yang akan dijalankan perseroan untuk meningkatkan kinerja bisnis dan juga membantu program pariwisata pemerintah. 

"Pak Erick (Menteri BUMN) sebenarnya sudah berbicara dengan Pak Tama (Wishnutama, Menparekraf), untuk mengawinkan dengan lebih erat inisiatif di pariwisata dengan kita (Garuda)," ujar Irfan dalam acara talkshow 'Semangat Baru Garuda' di Synergy Lounge BUMN, di Gedung Kementerian BUMN Jakarta, Jumat (24/1/2020). 

"Di pariwisata itu kan ada MICE ya, ini bagaimana kita gabungin semua inisiatif dan semua orang kalau datang ke Indonesia untuk convention itu pasti spending-nya besar," tambahnya.

Irfan mengatakan, pihaknya bisa saja menjual tiket secara bundling dengan tiket hotel atau tiket wisata di daerah tertentu, sebagai bagian dari promosi pariwisata Indonesia, di samping juga upaya memperkenalkan Garuda.

"Misalnya nanti ada peserta convention di Bali, kita bisa tawarkan paket wisata ke Yogyakarta atau ke Labuhan Bajo. Ini masih panjang, tapi kerjasama ini bisa mulai kita diskusikan dan itu perintah Presiden (Joko Widodo), agar jangan pariwisata sendiri dan Garuda sendiri," jelas Irfan. 

Kemudian terkait usulan untuk meningkatkan pendapatan dari sektor kargo udara, Irfan mengaku tidak ingin terburu-buru.

Ia menyebut telah membicarakan hal itu bersama seluruh jajaran direksi dan komisaris Garuda Indonesia, dan akan melihat lebih dalam potensi dari pengiriman kargo melalui pesawat Garuda. 

"Saya sudah minta teman-teman untuk melakukan simulasi, bagaimana sebuah trayek ini sebenarnya, bagaimana komposisi yang paling bagus," ucapnya.

"Kalau kita paksakan 100 persen orang, lalu berapa persen kargo? Tapi kenyataannya, apakah kita bisa full-kan penumpang? Kalau kenyataan selama ini isinya hanya 60-70 persen yang kita push mengangkut penumpang, maka kargonya kita tingkatkan," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X