Sambut WNI dari Wuhan, Kemenkes: Kita Karantina dulu Sesuai SOP WHO

- Jumat, 31 Januari 2020 | 21:22 WIB
Konferensi pers terkait persiapan Kemenkes menangani kepulangan WNI dari Wuhan, Tiongkok.  (INDOZONE/Tiara Adeline Putri)
Konferensi pers terkait persiapan Kemenkes menangani kepulangan WNI dari Wuhan, Tiongkok. (INDOZONE/Tiara Adeline Putri)

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi baru saja mengeluarkan pernyataan akan memulangkan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Provinsi Hubei, Tiongkok.  

Rencananya pemulangan tersebut dilakukan dalam kurun waktu 24 jam. Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengaku siap untuk melakukan penanganan setibanya WNI mendarat di Tanah Air.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Menular Langsung Kemenkes RI, dr Wiendra Waworuntu, M. Kes mengatakan semua WNI yang datang akan langsung di karantina.

Para petugas yang sudah dipersiapkan akan melakukan screening pemantauan awal meskipun para WNI telah memiliki Health Alert Card yang menyatakan dirinya sehat.

Sebelum dipulangkan ke Tanah Air, WNI juga akan melakukan pemeriksaan di Bandara Wuhan dan selama di penerbangan.

"Health Alert Card diberikan dari Tiongkok yang menginformasikan bahwa mereka yang datang 14 hari sebelumnya tidak mengalami sakit. Begitu datang ke Indonesia, kami siap untuk melakukan penanganan sesuai SOP, " ujar Wiendra dalam konferensi pers, Jumat (31/1/2020) di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.

Lebih lanjut dirinya menambahkan, persiapan dasar bagi WNI yang akan di karantina setelah mendarat harus dipenuhi. Mulai dari petugas kesehatan yang mengontrol, asupan gizi, hingga kegiatan olahraga. Soal tenaga kesehatan, yang dipersiapkan adalah dokter spesialis paru, dokter ob-gyn, dokter jiwa, dan perawat.

Ada beberapa skenario yang disiapkan oleh Kemenkes bila WNI dari Tiongkok tiba di Tanah Air. Pertama, apabila berdasarkan pemeriksaan WNI yang tiba tidak menunjukkan gejala, maka akan langsung dibawa ke rumah sakit. Tapi apabila ada yang menunjukkan gejala seperti demam, pilek, dan batuk, maka akan dibawa ke rumah sakit rujukan. Di Jakarta ada 3 rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai rujukan yaitu RSPI Sulianti Saroso, RS Persahabatan, dan RSPAD Gatot Soebroto.

"Skenario karantina ini sudah sesuai SOP dan standar WHO. Fungsi karantina supaya tidak terjadi sebaran penyakit dari luar dan penularan penyakit," kata Wiendra.

Berkaitan dengan lokasi pendaratan pesawat yang membawa WNI dari Tiongkok, Wiendra tidak mengatakan lebih lanjut. Dirinya menegaskan, dimanapun pendaratan dilakukan Kemenkes siap menjalankan skenario yang telah dilakukan.

"Mau di Jakarta, di Bandung, di Sorong sekalipun kami siap," pungkas Wiendra. 

 

Artikel Menarik Lainnya

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X