Fenomena Milenial Bantu Usaha Orang Tua dengan Publish di Media Sosial

- Selasa, 5 November 2019 | 14:44 WIB
Peneliti Indef Berly Martawardaya (Indozone/Sigit)
Peneliti Indef Berly Martawardaya (Indozone/Sigit)

Fenomena unik terungkap dari studi yang dilakukan oleh Facebook Indonesia bersama Pricewaterhousecooper (PwC) Indonesia dan Institut Development for Economics and Finance (Indef). 

Dari studi yang berjudul 'Connecting Indonesia: Facebook Social and Economic Impact In Indonesia' itu diketahui fakta bahwa banyak milenial yang secara aktif mempromosikan usaha orang tuanya melalui media sosial, sehingga akhirnya usaha tersebut menjadi sukses dan berkembang. 

"Ada beberapa yang kita survey kita ketemu second generation. Jadi bapaknya yang mulai usaha, saya ketemu di Ambon itu, tapi anaknya yang foto dan publish usaha bapaknya itu di Instagram dan WA hingga usahanya itu sukses dan berkembang," ujar peneliti Indef Berly Martawardaya di Jakarta, Selasa (5/11). 

Meski demikian, kata Berly, tidak semua media sosial hanya digunakan oleh kaum milenial untuk berbisnis, pasalnya Facebook sendiri memiliki platform lain yang ternyata juga aktif digunakan untuk bisnis, yaitu WhatsApp. 

"Jadi gak berarti fresh business ya, tapi ada juga yang sudah ada kemudian dia goes online. Ada juga yang menarik di Jakarta, dia fresh, betul-betul mulai di Instagram, tapi juga bisa masuk ke generasi tua. Dia bikin training dan foto yang bagus di capture dan dikirim ke WhatsApp group. Karena kalau dia (umur) 40 dan 50 dia masih akses WhatsApp group tapi gak main Instagram. Jadi digital aglogasinya itu berjalan baik lintas generasi maupun lintas platform," jelasnya. 

Selain untuk keperluan bisnis, Facebook juga ternyata banyak digunakan secara individu untuk berinteraksi dengan teman dan anggota keluarga dengan efektif dan efisien melalui aplikasi-aplikasi Facebook. 

Selain itu, Facebook juga banyak digunakan untuk berinteraksi antar penggiat komunitas hingga organisasi pemerintah untuk melakukan sosialisasi dan interaksi dengan sesama pengguna. 

"Aplikasi-aplikasi di Facebook ini memudahkan kami untuk menjangkau masyarakat dan kami gunakan untuk memantau sentimen masyarakat, serta untuk menerima dan menjawab masukan dari masyarakat," ujar Analis Pengaduan Masyarakat Ditjen Imigrasi, Muhammad Fijar Sulistyo dalam kesempatan yang sama. 

(SN)

Artikel Menarik Lainnya: 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X