Petaka Kebakaran, Dampak Pemadaman Listrik Serentak di Jabodetabek

- Rabu, 7 Agustus 2019 | 11:59 WIB
photo/Ilustrasi/Pixabay
photo/Ilustrasi/Pixabay

Pemadaman listrik massal yang terjadi di sejumlah wilayah Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek sejak Minggu (4/8) pukul 11.50 WIB membuat fasilitas publik terganggu. 

Bagi masyarakat, itu bukan hanya insiden semata, tetapi seperti malapetaka. Tak ada yang menduga mati listrik serentak itu menyebabkan petaka kebakaran terjadi di mana-mana.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mencatat ada beberapa lokasi kebakaran yang terverifikasi dan sudah langsung ditangani. Kendati demikian, Anies mengaku pihaknya belum bisa memastikan penyebab kebakaran tersebut, meskipun ada kecurigaan karena efek padamnya listrik yang merata (blackout).

“Penyebab biar diselidiki tuntas oleh aparat. Tapi kecurigaannya sejauh ini memang karena alat-alat saat padam listrik. Artinya, karena listrik mati, mereka menggunakan alat-alat yang akhirnya memiliki efek kebakaran,” kata Anies Baswedan di Jakarta, belum lama ini.

-
photo/Ilustrasi/Pixabay

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dalam akun Twitter resminya, dilaporkan ada delapan lokasi kebakaran terjadi pada Minggu malam kemarin hingga Senin (5/8) dini hari.

Berdasarkan informasi, diduga kebakaran terjadi akibat kelalaian masyarakat menggunakan lilin sebagai penerangan. Kedelapan lokasi itu di antaranya, rumah tinggal di Jalan Tipar Cakung, Sukapura Cilincing, Jakarta Utara; rumah tinggal di Jalan Taman Mahoni Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat; Vihara Ekayana Arama di Kebon Jeruk, Jakarta Barat; rumah tinggal di jalan Menteng Atas Selatan, Setiabudi, Jakarta Selatan; dan kawasan hunian di Jalan Pisang Batu Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Sementara pada Senin (5/8) dini hari, kebakaran terjadi di Apartemen Ambasador di Jalan Prof Dr Satrio Jakarta Selatan, ruko di Jalan Teluk Gong Penjagalan, Penjaringan Jakarta Utara, lapak di Jalan Rawa Sumur Jatinegara, Cakung Jakarta Timur serta aula sekolah SMK PSKD di Jalan Kramat IV Kenari, Senen Jakarta Pusat.

Korban Meninggal, Dampak Listrik Padam

Kebakaran terjadi di Jalan K Teluk Gong, RT 006 RW 010, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara pada Minggu malam pukul 23.30 WIB peristiwa itu menewaskan empat orang. Polisi menduga kebakaran rumah-toko (ruko) itu disebabkan korsleting listrik, sesaat setelah menyala setelah padam selama beberapa jam.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Penjaringan Komisaris Mustakim mengatakan dalam penyelidikan diketahui ada kabel di lantai dasar ruko yang terlepas.

"Dugaan sementara itu dari listrik, korsleting, karena posisi itu ada yang melihat bahwa kabelnya itu di lantai dasar itu, lepas dari lampu itu ke bawah," kata Mustakim saat dikonfirmasi, Senin (5/8).

-
photo/Ilustrasi/Pixabay

Dari kabel tersebut, kata Mustakim, kemudian muncul percikan api. Api itu kemudian menyambar benda-benda yang mudah terbakar seperti kertas yang ada di sekitarnya. "Ada alat-alat yang mudah terbakar yaitu alat untuk persembayangan umat Buddha,” kata Mustakim.

Lebih lanjut, Mustakim mengatakan korban berinisial T dan keluarganya telah tinggal di tempat itu selama tiga tahun. Korban diketahui memiliki usaha penjualan alat-alat sembayang umat Budha.

Saat ini, polisi telah memeriksa tiga orang saksi untuk menyelidiki peristiwa kebakaran itu. Para saksi itu terdiri dari kerabat hingga tetangga korban. Berdasarkan keterangan para saksi, saat kebakaran terjadi, salah satu korban berinisial T sempat meminta warga sekitar untuk membantunya memadamkan api.

Namun, saat tengah memadamkan api, korban T mendengar istrinya yang berinisial J menjerit. "Korban T naik ke rumahnya lagi setelah mendengar teriakan istrinya, selanjutnya korban terjebak di dalam rumahnya," ujar Mustakim.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X