Baku tembak kembali terjadi antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan Satgas Nemangkawi di Mimika, Papua. Sebanyak empat anggota KKB dikabarkan tewas dan sudah dibakar oleh KKB.
"Pada tanggal 14 Maret tim Satgas Tindak dari Satgas Nemangkawi ada kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Pantau Buyamin di sana," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Akibat dari baku tembak itu, sebanyak empat anggota KKB dikabarkan tewas. Namun saat tim satgas mencoba mengecek jasad anggota KKB itu, Argo menyebut jasadnya sudah dibakar.
"Dalam kontak tembak kemarin ada empat anggota KKB kita duga meninggal itu ada empat orang dan setelah kita cek di lokasi sudah dibakar di sana," papar Argo.
Selain itu, pasca baku tembak itu, satgas berhasil mengamankan tiga busur panah, lima buah anak panah dan satu kapak. Pada keesokan harinya, satgas melakukan patroli hingga markas Bukit Sangker KKB.
"Di sana kita mengamankan tiga pucuk senjata jenis AK, jenis AR 15 dan thompson," kata Argo.
Diterangkan olehnya, senjata jenis AR 15 ternyata merupakan senjata hasil rampasan KKB saat menyerang Polsek Perima pada tanggal 22 November 2012 lalu. Untuk senjata AK 47 ternyata juga milik anggota yang dirampas pada tanggal 14 Januari 2014 saat KKB menyerang Pos Pulirik di Puncak Jaya kala itu.
"Setelah kita cek nomer senjatanya kita bisa mengidentifikasi kalau itu rampasan saat KKB menyerang pos kepolisian," ungkap Argo.
Selanjutnya, untuk memberikan rasa aman kepada warga Papua, Satgas yang diisi oleh personel TNI-Polri gencar melakukan patroli-patroli. Patroli itu guna untuk meminimalisir aksi brutal dari para anggota KKB.
"Saat ini juga dari Satgas Nemangkawi tetap patroli memberikan rasa aman kepada masyarakat di sana. Jangan sampai ada ketidaknyamanan masyarakat saat ada di sana," pungkas Argo.
