Setahun Mangkrak, Akhirnya Bandara Kertajati Bergeliat

- Senin, 1 Juli 2019 | 10:30 WIB
Bandara Kertajadi Jawa Barat (Foto: BIJB)
Bandara Kertajadi Jawa Barat (Foto: BIJB)

Bandara Kertajati Jawa Barat, akhirnya beroperasi. Setelah pada Mei 2018, Presiden Joko Widodo meresmikan bandara yang berada di Kabupaten Majalengka ini, tidak ada layanan penerbangan reguler.

Geliat bandara ini dimulai, saat Pemerintah memutuskan memutuskan mengalihkan layanan penerbangan dari Husain Sastranegara. Paling tidak, ada 28 take off dan 28 landing atau layanan pesawat jet dalam negeri yang dipindah.

Pembangunan bandara ini, dimulai sejak tahun 2013. Dengan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Jawa Barat dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara lewat Kementerian Perhubungan.

Paling tidak, sejak tahun 2013 hingga 2015 Kementerian Perhubungan mengerjakan pembangunan sisi udara dengan menggunakan APBN sebesar Rp 375 Miliar atau 37,5 persen dari kebutuhan total sisi udara sebesar Rp 1 Triliun. 

Bandar yang menjadi kebanggaan Jawa Barat ini, dibangun di atas lahan seluas 1.800 Hektar dengan target pada tahap awal direncanakan akan memiliki 1 (satu) landas pacu/runway dengan kapasitas 5,6 juta penumpang per tahun. 

Bandar udara ini dapat menjadi bandar udara alternatif bagi masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah yang selama ini harus ke Jakarta, Bandung atau Semarang saat ingin berpergian menggunakan pesawat/ 

Bandara ini akan terus dikembangkan dengan dilengkapi dengan 2 (dua) buah runway berukuran 3.500 x 60 meter dan 3.000 x 60 meter yang mampu menampung pesawat sekelas Boeing 747 atau Boeing 777 dengan dilengkapi dengan apron seluas 228.944 m2 yang mampu menampung sebanyak 2 pesawat sekelas Boeing 777, 10 pesawat sekelas Boeing 737-900 ER, dan 12 pesawat sekelas Boeing 737-400, taxiway, runway strip 3.120 x 300 meter, fasilitas alat bantu pendaratan pesawat, serta fasilitas penunjang lainnya.

Setelah hampir satu tahun, bandara tidak digunakan akhirnya, Minggu (30/6/2019), pengalihan penerbangan di Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, Majalengka, diklaim berjalan dengan lancar. 

Pada proses pengalihan ini, pesawat pertama yang mendarat di Bandara Kertajati pada Minggu (30/6) pukul 08.00 WIB yaitu pesawat Air Asia dari Denpasar, Bali yang membawa 133 penumpang. 

Selain pesawat Air Asia yang mendarat kemarin, juga mendarat pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan 335 Rute Denpasar – Kertajati pada pukul 14.15 WIB dan Lion Air dengan nomor perbangan 957 rute Pontianak – Kertajati pada pukul 21.00 WIB serta Lion Air nomor penerbangan 953 rute Lombok – Kertajati pada pukul 20. 12 WIB.

“Saya terus memantau pengalihan penerbangan sampai penerbangan terakhir yang mendarat di Bandara Kertajati," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keteranganya, Senin, 1 Juli 2019.

Ia menegaskan, dengan adanya pengalihan penerbangan, Bandara Kertajati semakin ramai dan membawa dampak positif bagi pemerataan peningkatan perekonomian di Jawa Barat khususnya di daerah Kertajati, Majalengka dan sekitarnya seperti Cirebon, Patimban, Kertapati dan lain-lain.

"Kami optimis jika Bandara Kertajati dapat maju dan berkembang pesat sehingga mampu mendorong pemerataan perekonomian masyarakat di Jawa Barat," kata Menhub.


 

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X