Soal Isu Dinasti Politik di Pilkada 2020, PDIP: Gibran Tak Bisa Pilih Lahir dari Mana

- Rabu, 22 Juli 2020 | 18:38 WIB
Gibran Rakabuming Raka. (Instagram/gibran_rakabuming)
Gibran Rakabuming Raka. (Instagram/gibran_rakabuming)

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta agar publik berlaku adil terhadap setiap warga negara Indonesia (WNI) yang berniat mengabdi ke masyarakat sebagai calon kepala daerah, dengan tak asal menuduh soal dinasti politik.

Termasuk terhadap putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh PDIP di Kota Solo, atau putri Wapres KH Ma'ruf Amin, Nur Azizah, yang diusung PKS dan Partai Demokrat (PD) di Tangerang Selatan.

Hasto mengajak publik agar melihat praktik di negara demokrasi maju sekalipun seperti di Amerika Serikat (AS). Di sana, semua bisa melihat bagaimana George Bush dan keluarganya eksis dalam jagad perpolitikan negeri itu. Begitu pun dengan keluarga Kennedy.

"Kalau kita lihat misalnya di Kota Tangsel, ada anak KH Ma'ruf Amin. Jadi bukan karena anak pejabat negara lalu hak politiknya tercabut karena hal tersebut (maju di Pilkada, red). Yang penting rakyat yang menentukan dan memiliki kedaulatan di dalam menentukan pemimpinnya," ujar dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/7/2020).

Kata Hasto, PDIP tak menutup mata atas kritikan terkait isu dinasti politik. Lantaran, pihaknya sendiri melihat bahwa proses kaderisasi justru harus dimulai dari keluarga, sama seperti pendidikan agama yang dimulai dari keluarga juga.

Pemahaman itu yang membuat PDIP terus membuka ruang pengkaderan calon kepala daerah, baik untuk individu yang selama ini beraktivitas di partai, maupun yang berasal dari luar partai. Semuanya itu diramu dengan berbagai pertimbangan, direkomendasikan, kemudian harus mengikuti sekolah calon kepala daerah.

"Mas Gibran misalnya. Jelas Mas Gibran adalah anak Presiden Jokowi. Tetapi sesuai dengan apa yang tertuang di dalam konstitusi partai, setiap warga negara memiliki hak konstitusional untuk mencalonkan dan dicalonkan. Gibran tidak bisa memilih mau lahir dari mana," ungkapnya.

"Begitu pula proses itu juga dibuka oleh PDI Perjuangan. Yang penting seluruh calon-calon tersebut termasuk Gibran, juga mengikuti seluruh proses kaderisasi kepemimpinan yang disiapkan oleh partai," tutup Hasto.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X