Pembubaran pertunjukan jaran kepang di Kecamatan Medan Sunggal yang dilakukan oleh sekelompok oknum laskar dari ormas Forum Umat Islam (FUI) Sumut, berujung ke ranah hukum.
Teranyar, 10 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Polrestabes Medan.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, Minggu (11/4/2021), mengatakan, pihaknya masih mengejar satu orang lagi dalam kasus ini.
"10 tersangka yang sudah ditahan yakni S alias Herianto, S alias Iin, MP, H, ADR, A, KU alias Rendi, IZ alias Dodi, A dan F. Tinggal IB yang belum ditangkap," kata Riko.
Dalam kasus dugaan pembubaran jaran kepang, kepolisian telah menerima dua laporan dengan nomor LP / 121 / IV / 2021 / SPKT POLSEK SUNGGAL, tanggal 07 April 2021 dan nomor LP / 290/ IV / 2021 / SPKT POLSEK SUNGGAL, tanggal 07 April 2021.
"Laporannya ada dua yang kita terima," kata Riko.
Selain 10 tersangka, kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa video rekaman.
Peristiwa itu sendiri terjadi pada hari Jumat lalu (4/4/2021). Saat itu, awalnya warga dan ormas hanya adu mulut karena pembubaran paksa dengan dalih syirik.
Namun, saat salah seorang anggota ormas meludahi seorang perempuan, warga pun marah, hingga terjadi baku hantam.
Dari peristiwa tersebut, baik warga maupun ormas itu kemudian saling lapor ke polisi. 15 orang kemudian diperiksa sebagai saksi.
Saat dihubungi Indozone melalui telepon seluler, Ketua FUI Sumut Indra Suheri, tidak merespons. Pesan melalui WhatsApp yang dilayangkan padanya juga tak berbalas, kecuali hanya dibaca.
Namun sebelumnya ia sempat memberikan bantahan ke media bahwa pembubaran tersebut tidak didasarkan pada anggapan syirik, melainkan atas permintaan kepala lingkungan (kepling) setempat karena tidak memiliki izin.
Akan tetapi, pengakuan Indra tersebut dibantah oleh pihak kepolisian.
Pantauan Indozone pada video yang beredar, pria-pria yang membubarkan pertunjukan jaran kepang itu memakai peci putih, seragam hitam. Terdapat tulisan 'Laskar Forum Umat Islam (FUI)' pada kemeja mereka.
